rebut kendali
Sementara itu, pemerintah Suriah pada Sabtu (8/3) berhasil menguasai kembali sebagian besar wilayah yang sempat dilanda pergolakan akibat aksi para pendukung mantan pemimpin yang telah digulingkan, Bashar Assad, menurut laporan media resmi.
"Kami telah memulihkan kendali atas sebagian besar wilayah yang terdampak oleh kejahatan dan kekacauan yang disebabkan oleh sisa-sisa rezim lama," kata seorang sumber di Kementerian Pertahanan Suriah seperti dikutip kantor berita resmi
SANA.
Baca Juga:
Bersama Administrasi Keamanan Umum, kementerian itu telah menutup akses jalan menuju wilayah pesisir yang masih bergolak "untuk menjaga ketertiban, mencegah pelanggaran lebih lanjut, dan memastikan stabilitas kembali secara bertahap," kata sumber itu.
Seorang pejabat di badan intelijen tersebut mengatakan kepada
SANA bahwa lebih dari 200 kendaraan curian telah ditemukan di Kota Jableh, Provinsi
Latakia, dan sekitarnya.
Baca Juga:
Kendaraan-kendaraan itu diduga dicuri oleh para oportunis yang memanfaatkan kekacauan di kota tersebut, menurut pejabat itu.
Dia juga memastikan bahwa "sejumlah besar penjarah" telah ditangkap.
SANA melaporkan bahwa pasukan keamanan menyita "berbagai jenis senjata dan amunisi" di sebuah tempat persembunyian yang digunakan para pendukung Assad di
Latakia.
Pada Sabtu pagi, bentrokan sengit pecah antara pasukan Suriah dan pendukung Assad, yang sebelumnya menyerang rumah sakit di Kota
Latakia.
"Sisa-sisa rezim yang telah tumbang melancarkan serangan terhadap RS Nasional
Latakia, dan pasukan keamanan sedang menghadapi mereka," kata seorang sumber keamanan di
Latakia kepada
SANA.
Stasiun TV pemerintah juga melaporkan bahwa bentrokan hebat terjadi di sekitar RS Ibn Sina di
Latakia.
Serangkaian serangan terhadap fasilitas kesehatan di
Latakia dan
Tartus telah menelan korban jiwa dan luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Suriah pada Jumat.
Enam RS di daerah pedesaan
Latakia dan
Tartus diserang oleh kelompok pendukung Assad sehingga sejumlah orang tewas dan luka-luka, serta infrastruktur rusak parah.
Kementerian tersebut mengecam serangan terhadap rumah sakit dan menyebutnya "kejahatan terhadap kemanusiaan."