Jangan Kebanyakan Makan Cabai

Luhut mengatakan melalui efisiensi, peran sektor swasta akan digenjot untuk pertumbuhan ekonomi negara. Dia pun mencontohkan Prancis yang melibatkan sektor swasta untuk ekonomi hingga 85%.

"Prancis, perusahaan besar, perusahaan menengah, 85% ekonomi pada dasarnya digerakkan oleh perusahaan swasta. Jadi hanya 50% oleh anggaran nasional," terangnya.

Luhut membuka bagi siapa saja yang ingin menyampaikan saran dan keluhan terkait dengan efisiensi anggaran tersebut. Dia meyakini akan menyampaikan masukan terkait efisiensi kepada Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga:

• JTP-Deni Resmi Terima Jabatan Bupati dan Wabup Taput
• Bhabinkamtibmas Polres Sibolga Pantau Program MBG di Sekolah

Sebagai informasi, Indonesia tengah melakukan efisiensi besar-besaran keuangan negara. Lewat Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto menargetkan penghematan anggaran sebesar Rp 306 triliun dari APBN tahun 2025.

Namun, orang nomor satu di Indonesia itu memaparkan penghematan yang berhasil dilakukan sejauh ini mencapai US$ 20 miliar, jumlahnya sekitar 10% dari APBN 2025. Bila dikonversikan ke rupiah, jumlahnya mencapai Rp 327 triliun (kurs Rp 16.350).

Baca Juga:

• Dilantik Jadi Bupati-Wakil Bupati Taput, Deni Ungkap Pesan Ketua DEN Luhut Panjaitan
• Masyarakat Minta Bupati Simalungun Berani Bangun Jalan Rusak di Saribudolok

Hal ini dipamerkan Prabowo saat menjadi pembicara di gelaran World Government Summit 2025, dia hadir melalui konferensi video. Acara itu dihadiri langsung oleh pimpinan berbagai negara di dunia.

"Melalui pengelolaan anggaran negara yang cermat, kami telah menghemat lebih dari US$20 miliar, setara dengan sekitar 10% dari anggaran tahunan kami," beber Prabowo dalam video paparannya yang disiarkan virtual lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/2). (**)