Selasa, 11 Maret 2025
* Perintahkan Seluruh Kedubes AS di Dunia Pangkas Staf

Rombak Birokrasi Besar-besaran, Trump Pecat Hampir 10.000 Pegawai

* Sejumlah Pejabat Gedung Putih Kesal
Redaksi - Senin, 17 Februari 2025 10:13 WIB
256 view
Rombak Birokrasi Besar-besaran, Trump Pecat Hampir 10.000 Pegawai
(AFP)
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Donald Trump mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sejumlah lembaga federal pada Kamis, 13 Februari 2025.

Sejumlah sumber yang mengetahui pemangkasan pegawai mengatakan kepada Reuters, hampir setengah dari pegawai percobaan di CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan sejumlah pegawai di NIH (Institut Kesehatan Nasional) sedang dipaksa keluar.


Sekitar 3.400 pegawai baru di Dinas Kehutanan AS dan sekitar 1.000 pegawai di Dinas Taman Nasional diberhentikan, kata sumber-sumber yang mengetahui kebijakan tersebut hari Jumat.


Lembaga pemungut pajak, Internal Revenue Service (IRS), bersiap untuk memberhentikan ribuan pekerja minggu depan, kata dua orang yang mengetahui masalah itu. Langkah tersebut dinilai dapat mengurangi sumber daya menjelang tenggat waktu pelaporan pajak penghasilan. warga AS pada 15 April mendatang.

Baca Juga:

Pemotongan anggaran lainnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa layanan penting berada dalam bahaya. Sebulan setelah kebakaran hutan melanda Los Angeles, program federal menghentikan perekrutan petugas pemadam kebakaran musiman dan menunda pembersihan hutan dari material berbahaya seperti kayu mati, kata sejumlah organisasi yang terdampak kebijakan itu.


Para pengamat mempertanyakan pendekatan yang dilakukan Musk, orang terkaya di dunia, yang memiliki pengaruh luar biasa dalam kepresidenan Trump.

Baca Juga:

Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Jumat mengabaikan kekhawatiran tersebut, dengan membandingkan apa yang disebut sebagai Departemen Efisiensi Pemerintahan (Department of Government Efficiency/DOGE) bentukan Musk dengan audit keuangan.


"Mereka orang-orang yang serius, dan mereka bergerak dari satu lembaga ke lembaga lain, melakukan audit, mencari praktik terbaik," katanya kepada Fox Business Network.


Menurut sejumlah pakar anggaran, Musk mengandalkan sekelompok insinyur muda dengan sedikit pengalaman pemerintahan untuk menjalankan kampanye DOGE-nya, dan pemangkasan awal yang mereka lakukan tampaknya lebih didorong oleh ideologi ketimbang upaya menekan biaya.


Pangkas Staf
Trump juga menginstruksikan kedutaan besar AS di seluruh dunia untuk bersiap menghadapi pengurangan staf.


Langkah ini merupakan bagian dari upaya merombak korps diplomatik AS guna menyesuaikan dengan kebijakan luar negeri yang diusung Trump.


Menurut laporan Reuters, Jumat (14/2), tiga sumber yang mengetahui kebijakan ini menyebutkan, sejumlah kedutaan telah diminta untuk mempertimbangkan pemangkasan tenaga kerja, baik warga negara AS maupun staf lokal, masing-masing sebesar 10 persen.


Kedutaan besar diminta mengirim daftar tenaga kerja mereka ke Departemen Luar Negeri AS pada Jumat ini, sebelum keputusan lebih lanjut diambil.


Pejabat AS yang dikonfirmasi secara terpisah menyebutkan, pengurangan staf juga telah terjadi di Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Tenaga Kerja Departemen Luar Negeri AS.


Sekitar 60 kontraktor diberhentikan dalam beberapa pekan terakhir, dengan kemungkinan adanya pengurangan lebih lanjut di biro lain.


Kebijakan ini sejalan dengan arahan eksekutif yang dikeluarkan Trump pada Rabu lalu, yang menginstruksikan Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk mereformasi kementerian luar negeri.


Dalam perintah tersebut, Trump menegaskan bahwa reformasi ini bertujuan memastikan "implementasi yang tepat dan efektif" terhadap kebijakan luar negeri AS.


"Menteri harus mempertahankan tenaga kerja terbaik yang terdiri dari patriot untuk menjalankan kebijakan ini dengan efektif," demikian bunyi perintah tersebut.


Selain pengurangan staf, perintah eksekutif ini juga membuka kemungkinan revisi terhadap Foreign Affairs Manual, dokumen kebijakan dan prosedur yang mengatur kerja Departemen Luar Negeri AS di dalam dan luar negeri.


Trump juga memperingatkan bahwa kegagalan dalam melaksanakan agenda presiden dapat berujung pada sanksi indisipliner, termasuk pemecatan.
Kebijakan ini terjadi di tengah langkah lebih luas dari Trump untuk merampingkan birokrasi pemerintahan AS.


Beberapa jam setelah menjabat kembali pada 20 Januari lalu, ia memerintahkan pembekuan sebagian besar bantuan luar negeri, memastikan bahwa bantuan yang diberikan selaras dengan prinsip "America First".


Dalam upaya ini, Trump menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan, yang ditugaskan merampingkan berbagai lembaga federal.
Salah satu target utama adalah US Agency for International Development (USAID), yang kini menghadapi ancaman pembubaran.


Selain itu, Musk juga memimpin upaya pembubaran Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (Consumer Financial Protection Bureau), lembaga yang selama ini berfungsi melindungi warga AS dari praktik keuangan yang tidak bertanggung jawab.


Instruksi pengurangan staf kedutaan ini pertama kali dilaporkan oleh ABC News. Keputusan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan diplomat dan staf lokal yang selama ini berperan penting dalam menjalankan hubungan luar negeri AS di berbagai negara.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru