"Dan ada yang tertatih-tatih, ada yang gagap untuk mengikuti irama Presiden yang begitu cepat, bahkan ada menteri yang membuat kebijakan justru kebijakannya membebani Bapak Presiden," lanjutnya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar)
DPR ini menyinggung soal kisruh kebijakan distribusi LPG beberapa waktu lalu yang dianggap membebani Prabowo. Dia mengkritik kebijakan tersebut yang langsung diterapkan sebelum diuji.
"Iya pastilah soal LPG, karena menimbulkan keriuhan-kegaduhan, kemudian kebijakan yang ditempuh juga belum diuji tingkat validitasnya, tingkat kecanggihannya. Seharusnya setiap kebijakan itu, kalau menyangkut hajat hidup orang banyak, setidaknya dilakukan pilot project dahulu di beberapa titik kabupaten/kota. Bukan langsung begitu saja diterapkan," katanya.
Baca Juga:
Said menilai, 100 hari kerja sudah cukup bagi Prabowo melakukan
evaluasi terhadap menteri-menterinya. Meski begitu, dia memprediksi
reshuffle kabinet dilakukan dalam waktu 3-4 bulan lagi.
"100 hari sebenarnya bagi Presiden sudah cukup. Namun tampaknya bapak presiden kita akan melihat, katakanlah, 3 atau 4 bulan lagi, menurut perkiraan saya, untuk dilakukan reshuffle," kata Said.
Baca Juga:
MenindakSebelumnya,
Presiden Prabowo Subianto tegas menyatakan dirinya tidak segan menindak anak buahnya yang tidak bekerja serius. Dia bahkan mengatakan, tidak akan ragu untuk menyingkirkan anak buahnya yang enggan bekerja untuk kepentingan rakyat.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menghadiri puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2) malam.
Awalnya, Prabowo mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih mengoreksi diri.
"Sekarang kita harus berani, saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih, saya ajak mereka kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dia menginginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas dari penyelewengan dan korupsi. Oleh karena itu, dia memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.
"Itu tekad kami, kami akan terus dan kami mengerti kami tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu bertindak," ujarnya. (**)