Hanya Prabowo
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi buka suara soal isu peluang
reshuffle kabinet atau perombakan kabinet usai penyataan tegas yang dikeluarkan
Presiden Prabowo Subianto. Hasan mengatakan rencana ada atau tidaknya reshuffle hanya diketahui Prabowo.
"Ya yang paling tahu soal reshuffle itu di republik ini hanya Pak Presiden. Jadi ini kan sepenuhnya kewenangan Pak Presiden. Jadi soal kapan waktunya, siapa orangnya, itu betul-betul hanya Presiden yang tahu," kata Hasan kepada wartawan di Kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Terkait peringatan tegas Prabowo saat sambutan di Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama yang menyatakn akan menindak tegas jajarannya jika tak patuh, menurut Hasan bukan pertama kali diungkap. Hasan mengatakan Prabowo kerap mengingatkan jajarannya.
Baca Juga:
"Saya rasa bukan peringatan pertama, Presiden sudah berapa kali menyampaikan hal ini kan. Yang tidak mau ikut ya silakan di luar. Yang mau ikut, samakan gerak langkah keinginannya bersama Presiden," ujarnya.
Hasan pun menyebut peringatan itu tidak ditujukan ke siapa pun. Menurutnya, hal itu peringatan lumrah yang biasa diungkap Prabowo kepada jajaran.
"Jadi ini bukan yang pertama. Jadi Presiden senantiasa tuh memberikan apresiasi kemudian memberikan arahan juga memberikan peringatan. Jadi menurut saya Presiden juga seperti itu," lanjutnya.
Baca Juga:
Hasan pun mengungkap kondisi kabinet saat ini masih berjalan baik. Ia menekankan apresiasi yang diberikan Prabowo kepada jajaran kabinet saat rapat
evaluasi 100 hari pertama.
"Menjelang 100 hari pemerintahan waktu itu Presiden memberikan apresiasi dalam rapat kabinet. Memberikan apresiasi yang sangat bagus kepada anggota kabinet. Karena sudah menjalankan arahan Presiden, sudah bekerja dengan baik dan itu tercermin dalam approval rating kan," ujarnya.
Hasan mengatakan kerja baik kabinet terbukti dari hasil survei 3 lembaga. Ia menekankan ini menjadi bukti kerja pemerintah yang dirasakan sampai masyarakat.
"Kan itu bisa dibantah. Sudah ada 3 lembaga yang mengeluarkan approval rating dan itu bagus. Approval rating dari Kompas, 80,9%. Approval rating dari versi Indikator 79%. Kemaren versi Lembaga Survei Indonesia 85%," ujarnya.
"Ini kan bukti, bukti bahwa apresiasi yang diberikan presiden diberikan sesuai dengan fakta dirasakan oleh masyarakat," imbuhnya.
MASIH GAGAP
PDIP berharap
Presiden Prabowo Subianto meng
evaluasi menteri-menteri di kabinetnya setelah 100 hari kerja. Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai, ada menteri yang masih gagap mengikuti ritme kerja Prabowo hingga saat ini.
"Kalau saya melihat jalannya pemerintahan 100 hari kinerja pemerintahan kita, walaupun kita tahu bersama dari sisi kepuasan publik 85 persen ke Pak Presiden, itu adalah sesuatu luar biasa. Namun, pada saat yang sama, kalau melihat orkestrasi dari jajaran kementerian, memang saya berharap Presiden bisa meng
evaluasi para menteri di kabinetnya," kata Said kepada wartawan, Jumat (7/2).