Kamis, 06 Februari 2025

Kapolri : NU Terdepan Jaga NKRI-Bhinneka Tunggal Ika

* Ajak Masyarakat Terus Sosialisasikan Bahaya Judi Online
Redaksi - Kamis, 06 Februari 2025 09:11 WIB
58 view
Kapolri : NU Terdepan Jaga NKRI-Bhinneka Tunggal Ika
Foto: dok istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Munas dan Konbes NU 2025
Jakarta (SIB)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir dalam Musyawarah Besar dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) 2025. Jenderal Sigit mengapresiasi peran Nu yang terdepan dalam menjaga empat pilar kebangsaan.


"Semangat cinta Tanah Air yang harus terus kita gelorakan, karena kita sangat meyakini bahwa Nahdlatul Ulama adalah pelopor utama dalam menjaga dan mengawal empat pilar kebangsaan dan kenegaraan," kata Jenderal Sigit di Munas dan Konbes NU di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip dari harian SIB, Rabu (5/2).


Jenderal Sigit menekankan pentingnya menjaga persatuan. Dia menilai, NU memainkan peran penting dalam menumbuhkan rasa kesatuan di tengah masyarakat.

Baca Juga:

"Dan saya kira, kita semua mengakui itu, bahwa yang namanya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah empat pilar yang harus dijaga, dan saat ini yang terdepan adalah Nahdlatul Ulama, terima kasih Nahdlatul Ulama," ujarnya.


Menurut Jenderal Sigit, peran NU dalam memajukan Indonesia cukup panjang, dari masa pergerakan kemerdekaan hingga mempertahankan kemerdekaan.

Baca Juga:

"Mulai dari zaman sebelum kemerdekaan, mulai dari NU berdiri tahun 1926 terus bergerak bersama untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita agar Indonesia ini bisa merdeka, dan Alhamdulillah karena kerja keras dan persatuan seluruh ulama, saat itu bersama-sama dengan para pejuang Indonesia kemudian bisa merdeka pada 17 Agustus 1945," katanya.


"Tentunya hal itu kemudian tidak berhenti, karena berbagai macam tantangan terkait dengan apa yang sudah kita raih, karena saudara-saudara kita juga kemudian memiliki sikap yang berbeda, sehingga terjadi pemberontakan di mana-mana, ada DI/TII, Permesta, G30S PKI, juga bagaimana Belanda ingin kembali menguasai Indonesia dengan agresinya saat itu. Alhamdulillah dikumandangkannya resolusi jihad saat itu, maka Indonesia berhasil kita pertahankan, dan kita kenal sebagai salah satu hari yang sampai saat ini kita peringati yaitu Hari Pahlawan 10 November 1945," sambung Jenderal Sigit.


Jenderal Sigit pun menyampaikan ucapan selamat kepada NU atas penyelenggaraan Munas dan Konbes NU 2025. Dia berharap sinergi Polri dengan NU dapat ditingkatkan demi terwujudnya Indonesia Emas.


Sosialisasikan
Di kesempatan itu, Sigit Prabowo juga mengungkap beragam modus judi online terus berkembang seiring kemajuan digitalisasi. Jenderal Sigit mengajak seluruh elemen untuk menyosialisasikan bahaya judi online kepada keluarga hingga lingkungan masyarakat.




Mulanya, Jenderal Sigit menjelaskan mengenai kerugian yang dialami Indonesia akibat judi online yang menyasar semua kalangan, termasuk anak-anak.


"Terkait dengan kemajuan digitalisasi, salah satunya adalah judi online, karena judi online ini memang masuk hampir di semua kalangan, saat ini dengan berbagai macam pola dan modus mereka untuk mengubah permainan-permainannya, sehingga kemudian anak-anak di bawah umur kemudian tertarik kemudian untuk ikut," katanya.


Jenderal Sigit juga menyebut kerugian transaksi judol yang mencapai ratusan triliun rupiah. Menurutnya, judol harus dicegah sedini mungkin.


"Ini tentunya menjadi PR kita, karena dari PPATK ini menyampaikan bahwa akumulasi uang kita yang keluar, capital outflow ke negara-negara luar ini ratusan triliun, dan ini tentunya harus kita cegah, caranya gimana? Ya mulai dari hal yang bersifat dini preventif pencegahan," ucapnya.


Jenderal Sigit mengatakan, peran penting para orang tua untuk mengawasi gawai anak-anaknya. Menurutnya, pengawasan harus dilakukan secara konsisten agar anak-anak tidak terjerumus pada kecanduan judi online.


"Tentunya harus kita sosialisasikan, kepada anak-anak kita, kepada keluarga kita, tentang bahaya judi online, karena begitu mereka sudah ikut masuk kecenderungannya akan terjadi addict kecanduan," ucapnya.


"Dan karena bermain judi online ini lebih privat, lebih privasi, sehingga untuk sulit diawasi, sulit untuk dikontrol, sehingga mau tidak mau kita harus rajin cek handphone-nya anak-anak kita, untuk kemudian bisa mengetahui, karena kalau tidak begitu tentunya ini pelan-pelan generasi muda kita akan mengalami kerusakan," katanya.


Jalur Santri
Jenderal Sigit juga mengatakan, rekrutmen polisi dari jalur santri masih menjadi salah satu program prioritas. Sigit mengatakan, polisi yang memiliki latar belakang santri diharapkan memiliki karakter yang matang.


"Tentunya rekrutmen jalur santri ini menjadi salah satu program prioritas di kepolisian, karena kita ingin punya polisi polisi yang tidak hanya paham tentang ilmu kepolisian, namun juga memiliki kematangan di dalam karakter kesehariannya," kata Sigit.


Dia mengatakan, santri telah dibekali pendidikan keimanan yang kuat. Dia berharap hal itu membuat polisi berlatar belakang santri kuat menghadapi berbagai godaan dalam bertugas.


"Karena dibekali dengan iman yang kuat, sehingga pada saat menghadapi tantangan, godaan, semuanya bisa bertahan. Oleh karena itu, rekrutmen jalur santri tentunya menjadi hal yang harus kita lanjutkan," ujarnya. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru