Prabowo pun menyampaikan mengurangi anggaran perjalanan dinas kementerian dan badan. Menurutnya, Indonesia bisa menghemat puluhan triliun dan digunakan untuk pembangunan.
"Perjalanan dinas dikurangi. Saya potong setengah. Dengan setengah, kita bisa hemat Rp 20 triliun lebih. Kalau kita hitung, Rp 20 triliun, berapa puluh ribu gedung sekolah yang bisa kita perbaiki," ujarnya.
Baca Juga:
Prabowo menegaskan serius dalam penghematan anggaran tersebut. Dia meminta kepada jajarannya untuk patuh.
"Saya katakan benar-benar, bahwa saya sangat serius dalam hal ini. Saya minta loyalitas semua menteri, semua kepala badan, untuk patuh dalam hal ini," ujarnya.
Baca Juga:
Prabowo juga berterima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang telah menyisir anggaran dengan detail. "Saya terima kasih sama Menteri Keuangan yang telah menjalankan penyisiran dan kajian pada anggaran serinci-rincinya, sampai satuan ke-9 kalau nggak salah," ujar Prabowo.
Prabowo melanjutkan, ia juga mengecek anggaran dengan detail, sehingga pemerintah bisa bekerja dengan cepat. "Pertama kali dalam sejarah presiden Indonesia mengecek sampai ke kesatuan sembilan. Dengan demikian kita bisa kerja cepat," tutur Prabowo.
Pada kesempatan itu Prabowo juga menetapkan tiga kriteria wajib untuk penggunaan APBN. Dana dari APBN hanya bisa digunakan jika memenuhi tiga kriteria ini.
Pertama, anggaran dikeluarkan untuk penciptaan lapangan kerja dan produktivitas ekonomi di Indonesia.
"Kriteria anggaran yang akan kita laksanakan adalah pertama harus ciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas. Produktivitas bisa diukur harus bisa dengan kuantifikasi. Berapa devisa yang dihasilkan dan dihemat," sebut Prabowo.
Kedua, anggaran harus dikeluarkan untuk mendukung swasembada pangan dan juga energi. Menurutnya dua hal ini adalah kebutuhan mendasar sebuah negara, tak terkecuali Indonesia. "Kriteria berikutnya adalah harus mengarah kepada swasembada pangan dan energi kita harus mampu memberi makan seluruh rakyat Indonesia dan tidak lagi impor," beber Prabowo.
Ketiga, anggaran negara yang dikeluarkan harus bisa memberikan terobosan teknologi demi kemajuan Indonesia.
Tak Ada ImporPrabowo menargetkan akhir tahun 2025 ini RI sudah tidak lagi melakukan importasi beras.