Jumat, 14 Maret 2025

Menko Zulhas Tinjau Pabrik Gula Kwala Madu di Sunggal

Arthur Simanjuntak - Selasa, 21 Januari 2025 16:30 WIB
493 view
Menko Zulhas Tinjau Pabrik Gula Kwala Madu di Sunggal
Foto: SNN/Dok
Menko Pangan Zulkifli Hasan meninjau Pabrik Gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), di Kwala Madu, Jalan Binjai Km 12,5, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2025).
Sunggal (harianSIB.com)

Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan meninjau Pabrik Gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), di Kwala Madu, Jalan Binjai Km 12,5, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso, didampingi Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, menyoroti kondisi tanaman tebu di kebun Kwala Madu dan Sei Semayang yang menurutnya kurang subur dan terlihat seperti "mengalami stunting".

Baca Juga:

"Kita melihat tebu di kebun Kwala Madu dan Sei Semayang ini seperti kurang gizi, kurang vitamin, seperti terkena stunting. Ini menjadi perhatian untuk segera dilakukan perbaikan," ujarnya.

Kunjungan Zulhas tersebut bertujuan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional yang awalnya ditargetkan pada 2027, tetapi kini dipercepat menjadi 2025.

Baca Juga:

"Dalam rangka percepatan swasembada pangan tahun 2025, Pabrik Gula Kwala Madu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gula di Sumatera Utara," kata Zulhas.

Setelah meninjau kebun tebu di Sei Karang Kwala Madu, Zulhas kembali menyoroti kondisi tanaman tebu yang dinilainya kurang maksimal.

"Tebu di sini terlihat kurus-kurus, kurang vitamin, seperti terkena stunting. Beda sekali dengan kebun tebu di Lumajang, Jawa Timur, yang produksinya jauh lebih tinggi," ungkapnya.

Zulhas menyarankan agar varietas tebu lama segera diganti dengan varietas baru untuk meningkatkan produksi.


"Varietas lama ini seharusnya diganti dengan varietas baru agar produktivitas meningkat. Di Lumajang, produksi tebu bisa mencapai 120-150 ton per hektare, sementara di sini baru mencapai 30.000 ton. Padahal, kebutuhan gula Sumatera Utara mencapai 150 kiloton per tahun. Masih jauh dari target," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, mengatakan, pihaknya telah memulai langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produksi gula.

"Kami akan memperluas lahan hingga 6.200 hektare dan pada 2027 ditargetkan mencapai 9.000 hektare di Kwala Madu dan Sei Semayang. Saat ini, kami juga sudah menanam varietas baru pada lahan seluas 600 hektare," ujar Mahmudi.

Mahmudi menambahkan, varietas tebu yang digunakan merupakan varietas unggulan Nusantara yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru