Minggu, 19 Januari 2025
Prabowo Perintahkan

TNI AL Bongkar Pagar Laut Misterius

Siap Pasang Badan Jika Ada Protes
Redaksi - Minggu, 19 Januari 2025 10:15 WIB
155 view
TNI AL Bongkar Pagar Laut Misterius
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
BONGKAR PAGAR LAUT: Sejumlah Personel TNI membongkar pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1) dengan mengerahkan sebanyak 600 personel TNI AL dan para nelayan.
Jakarta (harianSIB.com)

TNI AL bersama warga membongkar pagar laut misterius di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1) pagi. Upaya pembongkaran ini, ditekankan TNI AL, sesuai perintah dari Presiden Prabowo Subianto.


"Kami hadir di sini atas perintah dari Presiden RI melalui Kepala Staf Angkatan Laut untuk membuka akses, terutama bagi para nelayan yang akan melaut," kata Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto yang memimpin proses pembongkaran di lokasi, Sabtu (18/1) seperti yang diberitakan Harian SIB.

Baca Juga:

Brigjen Harry menjelaskan, proses pembongkaran pagar laut ini dilakukan secara bersama-sama oleh personel TNI AL dengan masyarakat dengan total 600 orang. Dia juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan proses pembongkaran pagar laut ke depan agar lebih cepat.


"Kita sudah berkoordinasi dengan stakeholder yang lain. Tapi mungkin karena ada kesibukan-kesibukan, kita akan koordinasikan lebih lanjut. Harapan saya, mungkin hari kedua, hari ketiga, stakeholder yang lain ataupun instansi yang lain nanti akan bisa bergabung dengan kita," jelas Brigjen Harry.

Baca Juga:

Dia juga sekaligus menyampaikan, TNI AL memasang target bisa membongkar pagar laut minimal sepanjang 2 km. Dia menerangkan, target minimal ini disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam proses pembongkaran.


"Seperti yang saya sampaikan tadi, kesulitan kita, lebih mudah menanam, daripada mencabut. Apalagi yang ditanam ini sudah jangka waktu sampai berbulan-bulan, itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan. Tapi target kita, hari ini minimal 2 kilometer kita cabut," ungkap Brigjen Harry.


Puluhan kapal milik TNI AL maupun nelayan merobohkan pagar. Beberapa cara dilakukan oleh TNI AL dan masyarakat untuk membongkar pagar-pagar yang terbuat dari bambu tersebut, salah satunya mengikat pagar bambu tersebut dengan tali kemudian ditarik dengan kapal sampai roboh.


Pasang Badan
TNI Angkatan Laut siap pasang badan jika ada pihak yang memprotes pembongkaran pagar laut misterius sepanjang 30,16 km di Kabupaten Tangerang, Banten.


"Apa pun itu kalau untuk kepentingan rakyat, Angkatan Laut, TNI khususnya kita akan tampil ke depan," kata Harry Indarto kepada wartawan.


Harry menyampaikan, pembongkaran pagar laut itu justru lebih mudah dilakukan saat tak ada pihak yang mengaku sebagai pemilik.


"Lebih mudah kita melaksanakan kalau tidak ada yang mengakui daripada ada yang mengakui, kita perlu koordinasi-koordinasi lebih lanjut," ucap dia.


Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono menyebut, penyegelan ini atas perintah Presiden Prabowo Subianto, serta arahan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.


Penyegelan dilakukan karena pemagaran laut itu diduga tak berizin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Keberadaannya juga mengganggu nelayan dalam mencari ikan.


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan di lokasi pemagaran laut sepanjang 30,16 km itu. Pihaknya masih mendalami penanggung jawab yang memasang pagar tersebut.


Pung Nugroho Saksono mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana masyarakat untuk mencabut pagar laut di perairan laut Kabupaten Tangerang.


Pihak Ombudsman RI juga sedang mendalami dugaan maladministrasi dalam pemagaran laut, dengan pihaknya juga mengatakan terdapat hitungan sementara kerugian nelayan Rp 9 miliar.


Pagar laut misterius ini pertama kali diungkap oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti. Kata dia, pihaknya menerima laporan warga pada 14 Agustus 2024 lalu.


Pembangunan pagar laut misterius Tangerang itu mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan. Ada masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan sebanyak 3.888 orang dan 502 pembudidaya di lokasi tersebut. (**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru