Jakarta (harianSIB.com)
Menindaklanjuti
arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto agar seluruh masyarakat dapat menjalani periode
Nataru dengan damai, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengunjungi Kota Cilegon, Banten. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan keandalan
pasokan energi, seperti
listrik, Liquefied Petroleum Gas (
LPG), dan Bahan Bakar Minyak (
BBM) pada periode
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (
Nataru).
Dalam kunjungan kali ini, Bahlil didampingi oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati dan Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra. Kunjungan pertama ia lakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon.
Baca Juga:
"Perintah Bapak Presiden Prabowo bahwa kami dari Kementerian ESDM dengan tim, baik PT Pertamina (Persero) maupun PT PLN (Persero) untuk selalu mengecek dan memastikan. Agar semua masyarakat bisa mendapatkan suplai
listrik menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12) seperti yang diberitakan Harian SIB.
Dari PLTU Suralaya, Bahlil melanjutkan kunjungannya guna memeriksa kesiapan
BBM untuk kapal di Pelabuhan Merak. Bahlil menuturkan bahwa tak ada kendala suplai
BBM untuk kapal-kapal yang berangkat dari Pelabuhan Merak.
Baca Juga:
"Karena di sini kan ada tempat untuk berangkat kapal-kapal dari sini. Alhamdulillah minyak tadi saya cek sudah tidak ada masalah juga. Dari stok maupun dari persiapan teman-teman untuk menyuplai ke kapal, tidak ada isu," tandasnya.
Usai mengunjungi Pelabuhan Merak, Bahlil juga mendatangi Terminal
BBM Tanjung Gerem di Cilegon. Bahlil menyampaikan bahwa ketersediaan
LPG dan
BBM nasional dalam kondisi aman. Prognosis ketahanan stok
LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days
LPG rata-rata 17,12 hari dan sama halnya dengan
BBM, baik Gasoline, Gasoil, Kerosene maupun Avtur, dengan ketahanan stok 18-20 hari.
"Dari pemaparan Pertamina, Alhamdulillah,
LPG kita aman. Jadi silakan yang mau Natalan, mau Tahun Baru, clear. Yang kedua, menyangkut dengan minyak kita
BBM, itu clear," terang Bahlil.
Dalam kesempatan yang sama, Erika menyampaikan, BPH Migas terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan
pasokan energi pada saat
Nataru dalam kondisi aman. Ada berbagai pihak yang terlibat di posko ini, seperti Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Jalan Tol, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepolisian, Badan Usaha sektor energi, dan Jasa Marga. Dengan posko ini, pemerintah memastikan
pasokan energi tersedia dengan baik di seluruh pelosok negeri.
"Posko Nasional Sektor ESDM Periode
Nataru Tahun 2024/2025 telah dibuka dan berjalan sejak 19 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025 mendatang. Tim BPH Migas juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan
pasokan energi aman dan tersedia," ucapnya.
"Terlebih, bagi daerah yang mayoritas masyarakat merayakan Hari Raya Natal," lanjutnya.
Bahlil dan rombongan juga melakukan kunjungan lapangan ke
LPG Terminal Pertamina Tanjung Sekong untuk melihat langsung aktivitas kegiatan operasional. Bahlil menilai kondisi operasional berjalan baik dan aman, mengingat
LPG Terminal Tanjung Sekong melayani sekitar 40% kebutuhan
LPG Nasional.
Basuki Trikora Putra memaparkan, BPH Migas mendampingi Menteri ESDM untuk melakukan kunjungan dalam rangka Satgas
Nataru 2024/2025 dan melihat secara langsung kondisi
pasokan energi di lapangan.
"Kita melihat langsung di lapangan kesiapan Badan Usaha Penugasan Pertamina Group, dalam hal ini Pertamina Patra Niaga, bagaimana ketersediaan stok
BBM, ketersediaan stok
LPG, bagaimana rencana mendistribusikannya kepada penyalur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya bagi saudara kita yang akan merayakan Natal dan tahun baru," terang pria yang kerap disapa Tiko ini.
Tiko berharap pasokan
BBM dan
LPG dapat terjaga dengan baik, sehingga masyarakat yang merayakan Natal dan liburan bersama keluarga dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman.
"Kita ingin memastikan bahwa kondisi ini aman dan kemudian mencukupi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," pungkasnya. (**)