Ada beberapa alasan Zeira Salim mendukung
Pilkada oleh
DPRD ini, karena dapat menghemat anggaran negara atau daerah yang biasanya sangat besar dalam pelaksanaan
Pilkada langsung, seperti biaya logistik, kampanye dan pengawasan.
Selain itu, tambah Wakil Ketua Fraksi PKB ini,
DPRD dipandang sebagai representasi masyarakat yang telah dipilih secara demokratis, sehingga keputusan yang diambil
DPRD dianggap sudah mencerminkan aspirasi rakyat.
Baca Juga:
"Lagi pula, kalau
Pilkada melalui
DPRD dapat meminimalkan potensi politik uang (money politics) yang sering terjadi dalam
Pilkada langsung, serta mengurangi konflik di masyarakat yang bisa muncul akibat polarisasi selama proses
Pilkada," katanya.
PERBAIKI SISTEMBegitu juga menyangkut efisiensi waktu dan tenaga, tambah Zeira Salim, dengan menyerahkan proses pemilihan kepala daerah kepada
DPRD, proses politik dapat berjalan lebih cepat dibandingkan dengan mekanisme pemilu langsung, sehingga sangat tepat, jika di era pemerintahan Prabowo proses
Pilkada dikembalikan ke legislatif.
Baca Juga:
Memang diakui anggota dewan dari Dapil Labuhanbatu, Labura dan Labusel ini, gagasan
Pilkada melalui
DPRD ini juga menimbulkan sejumlah tantangan dan kritik, karena ada sebagian menilai akan kehilangan suara rakyat secara langsung memilih pemimpin mereka, yang merupakan esensi dari demokrasi.
"Polemik ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan tentang bagaimana proses demokrasi seharusnya dijalankan untuk menciptakan efisiensi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip partisipasi rakyat," tegas Zeira sembari meminta eksekutif dan legislatif di pusat segera memperbaiki sistem
Pilkada di Indonesia ke arah lebih baik dan efesien. (**)