Jakarta (harianSIB.com)
Majelis Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengadopsi resolusi
Hari Danau Sedunia (World Lake Day) setiap 27 Agustus yang diajukan Indonesia secara konsensus dalam
Sidang Majelis Umum ke-79 di New York, Kamis (12/12) seperti yang dilansir Harian SIB.
Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York
Hari Prabowo menyatakan, hari peringatan tersebut akan menjadi pengingat bersama bagi dunia mengenai pentingnya danau dan
pengelolaan danau secara berkelanjutan.
Baca Juga:
"Resolusi World Lake Day merupakan penegasan komitmen global untuk melindungi danau, sekaligus melindungi lingkungan dan penghidupan yang berkelanjutan," ucap Duta Besar
Hari Prabowo, sebagaimana pernyataan tertulis
Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat (13/12).
Hari merasa prihatin bahwa danau kerap kali terabaikan dalam pembahasan isu lingkungan. Padahal, kerusakan danau berdampak pada kesejahteraan global dan dapat menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Baca Juga:
"Saat ini banyak danau besar yang menyusut, padahal danau merupakan sumber dari 90 persen air tawar dunia dan memiliki peran penting dalam pertanian, energi, dan pariwisata," ungkapnya.
Oleh karena itu,
Hari Danau Sedunia hendak mengingatkan masyarakat dunia supaya lebih peduli terhadap
pengelolaan danau secara berkelanjutan yang menjadi kunci bagi perlindungan air tawar dunia, keanekaragaman hayati, ketahanan pangan, dan ekosistem dunia.
Resolusi
Hari Danau Sedunia yang diajukan Indonesia mendapat dukungan luas dari 73 negara mitra sponsor bersama yang mewakili berbagai kawasan, seperti negara-negara ASEAN, Rusia, China, Kenya, dan Uni Emirat Arab.
Usulan hari peringatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang digelar di Bali pada Mei 2024 lalu. Salah satu poin dari Deklarasi Tingkat Menteri WWF ke-10 adalah untuk mengusulkan
Hari Danau Sedunia kepada PBB.
Sementara itu, Kemlu RI menyoroti dukungan dunia terhadap usulan Indonesia ini merupakan satu lagi keberhasilan diplomasi Indonesia dan mempertegas karakter Indonesia sebagai "pembangun jembatan" bagi komunitas internasional.
Dukungan tersebut juga mencerminkan komitmen kuat RI untuk memimpin aksi global dalam isu lingkungan hidup dan keberlanjutan.(**)