Yoon menegaskan berjuang "sampai menit terakhir" setelah dirinya diselidiki atas tuduhan pemberontakan menyusul darurat militer singkat pekan lalu.
Dia juga membela keputusannya yang mengejutkan pekan lalu saat menetapkan darurat militer dan mengerahkan tentara ke gedung parlemen.
Baca Juga:
"Saya akan berjuang bersama rakyat hingga menit terakhir," ucap Yoon saat berbicara dalam pidato terbarunya yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (12/12/2024) sebagaimana dikutip dari detikcom.
"Saya sekali lagi meminta maaf kepada rakyat yang tentunya terkejut dan cemas akibat darurat militer. Tolong percayai saya untuk kesetiaan saya yang hangat kepada rakyat," ujarnya.
Baca Juga:
Beberapa waktu terakhir, Yoon dihujani seruan mengundurkan diri dari warga Korsel yang menggelar aksi protes secara besar-besaran. Namun tampaknya Yoon mengabaikan seruan itu dan masih akan mempertahankan jabatannya sebagai Presiden Korsel.
Dia juga masih menghadapi ancaman pemakzulan yang terus diupayakan parlemen atau Majelis Nasional yang didominasi partai oposisi, setelah pada akhir pekan berhasil lolos dari pemakzulan menyusul aksi boikot oleh partai berkuasa yang menaungi dirinya.
Yoon telah ditetapkan sebagai tersangka atas sejumlah tuduhan, termasuk pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan, terkait darurat militer singkat pada 3-4 Desember lalu. Dia juga telah dicegah untuk bepergian ke Korsel selama penyelidikan berlangsung. (*)
Tanjungbalai (harianSIB.com)Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungbalai raih juara 2 terbaik atas video tentang Keadilan Restoratif Tingkat Kejak
Simalungun (harianSIB.com)Sebanyak 1.163 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemkab Simalungun akan mengikuti ujian Sele
Zurich (harianSIB.com)Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi menunjuk Maroko, Portugal dan Spanyol menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030.
Tanjungbalai (harianSIB.com)Polsek Teluk Nibung Polres Tanjungbalai memberikan bantuan kepada seorang wanita lanjut usia (Lansia) Syamsiah b