Senin, 16 Desember 2024
Soroti ICOR Tinggi

Prabowo Ungkap Ekonomi RI Boros

* Minta KL-Pemda Lakukan Penghematan
Redaksi - Rabu, 11 Desember 2024 10:28 WIB
238 view
Prabowo Ungkap Ekonomi RI Boros
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Prabowo Subianto (tengah) berjabat tangan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) dan Menkeu Sri Mulyani

Prabowo meminta semua pihak melakukan penghematan secara signifikan. Semua KL dan Pemda harus ikat pinggang ketat-ketat.


"Belanja harus meningkatkan efisiensi, penghematan di semua bidang. Kurangi pemborosan. Kita sekarang waspada dalam hadapi tantangan tak menentu, kita harus ikat sabuk-sabuk kita. Kita harus hemat," tegas Prabowo saat memberikan sambutan dalam pembagian DIPA dan TKD 2025, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

Baca Juga:

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, pemerintah akan mengurangi kebocoran anggaran di semua tingkatan.


"Kurangi kebocoran anggaran. Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat dan saya mohon semua unsur di daerah ikut bersama demi kepentingan rakyat," pungkas Prabowo.

Baca Juga:

Jaga stabilitas
Prabowo Subianto menekankan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, terutama dalam menghadapi kondisi geopolitik yang penuh ketidakpastian.


"Karena itu APBN kita tahun 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, keberlanjutan, dengan kehati-hatian. Kita punya cita-cita yang tinggi tapi kita harus terus melakukan pengendalian ekonomi secara prudent, hati-hati dan terencana dengan baik," kata Presiden.


Presiden Prabowo menjelaskan bahwa APBN Tahun 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, serta merupakan keberlanjutan dari pemerintah sebelumnya, dan disusun dengan kehati-hatian.


Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan bahwa kondisi geopolitik dunia berada dalam keadaan yang penuh ketidakpastian, serta diwarnai oleh ketegangan akibat peperangan dan persaingan ketat antarnegara besar.


Menurut Presiden, kondisi tersebut mengakibatkan ketidakpastian di bidang ekonomi, bahkan kecenderungan ada perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi di negara-negara besar.


Kepala Negara menekankan bahwa kondisi negara Indonesia yang berada dalam perdamaian dan stabilitas merupakan hal yang wajar dan biasa. Justru, keadaan tersebut, kata Presiden, merupakan hal yang tidak biasa.


"Bahkan negara-negara yang kita anggap lebih maju dari kita diwarnai oleh upaya darurat militer dan ketegangan-ketegangan lain. Bahkan kita harus waspada bahwa setiap saat bisa muncul kondisi yang lebih parah dari kondisi sekarang," kata Presiden.


Oleh karena itu, Presiden meminta agar belanja pemerintah dalam APBN Tahun 2025 harus dimanfaatkan dengan efisiensi atau penghematan di seluruh bidang.


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru