Senin, 16 Desember 2024
Soroti ICOR Tinggi

Prabowo Ungkap Ekonomi RI Boros

* Minta KL-Pemda Lakukan Penghematan
Redaksi - Rabu, 11 Desember 2024 10:28 WIB
240 view
Prabowo Ungkap Ekonomi RI Boros
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Prabowo Subianto (tengah) berjabat tangan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan) dan Menkeu Sri Mulyani
Jakarta (SIB)
Presiden Prabowo Subianto menyoroti Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang tergolong tinggi. Tingginya angka tersebut menandakan tidak efisien suatu negara untuk masuk investasi karena biaya ekonominya semakin tinggi menggerus modal pelaku usaha.

Prabowo mengatakan, ICOR Indonesia saat ini berada di level 6%. Angka itu lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang di level 3-5%.

"Dalam penilaian terhadap ekonomi kita, ada suatu tolak ukur yang disebut ICOR. ICOR kita dinilai angkanya 6, ICOR beberapa negara tetangga kita 4 atau 5. Artinya kita dinilai lebih tidak efisien dari beberapa ekonomi tetangga kita, bahkan tidak efisiennya itu dinilai 30%," kata Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, dan dilansir Harian SIB, Selasa (10/12).

Baca Juga:

Prabowo mendorong pemerintah pusat maupun daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih melalui berbagai upaya. Salah satunya dengan pengelolaan manajemen yang baik, penggunaan teknologi, hingga berani menegakkan hukum.


"Marilah kita wujudkan pemerintahan yang bersih melalui semua upaya antara lain dengan pengelolaan manajemen yang baik, leadership yang baik dari semua unsur dan penggunaan teknologi. Tentunya di ujungnya kira harus berani tegakkan hukum," ucap Prabowo.

Baca Juga:

Dari sisi penggunaan teknologi, Prabowo berharap e-Katalog atau aplikasi belanja online versi 6.0 dapat membuat ketidakefisienan dapat dikurangi. Kehadirannya sebagai upaya transparansi, efisiensi dan kecepatan.


"Diharapkan dengan penggunaan e-Katalog, ketidakefisienan ini dapat kita kurangi. Karena itu saya ucapkan terima kasih sekali lagi kepada semua unsur," imbuhnya.


Harus Hemat
Prabowo Subianto juga meminta agar efisiensi belanja ditingkatkan. Hal ini diungkapkan Prabowo saat menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2025.


Penyerahan DIPA dan TKD merupakan simbol pelaksanaan APBN 2025. Ini merupakan pertama kalinya Prabowo melakukan penyerahan anggaran ke lembaga negara.


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru