Jakarta (harianSIB.com)
Presiden Prabowo Subianto melakukan
rapat terbatas dengan kementerian-kementerian di bawah koordinasi
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)
Abdul Mu'ti mengatakan, Presiden Prabowo meminta sejumlah menteri untuk mengatasi sejumlah masalah yang kemungkinan muncul ketika masa libur Natal dan Tahun Baru (
Nataru) 2025.
Baca Juga:
"Presiden menyampaikan beberapa hal agar pelaksanaan
Nataru ini tidak menimbulkan persoalan di masyarakat," kata
Abdul Mu'ti usai melakukan
rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12), sebagaimana dilansir Harian SIB.
Abdul Mu'ti mengatakan, pertemuan itu membahas langkah antisipasi sejumlah masalah, di antaranya tingginya mobilitas masyarakat dan antisipasi peluang musibah karena curah hujan yang tinggi.
Baca Juga:
"Kemudian yang ketiga tadi Pak Menko PMK menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan antisipasi liburan Natal dan tahun baru," jelas Mu'ti.
Terlebih di musim hujan yang kerap menimbulkan banjir. Mu'ti menyebut Prabowo juga memberikan arahan terkait hal-hal lainnya yang akan dilaksanakan kementerian dalam waktu dekat.
"Kemudian juga antisipasi kemungkinan terjadinya beberapa musibah karena musim hujan dan juga curah hujan yang tinggi. Dan beberapa hal lain yang oleh beberapa Kementerian nanti akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Itu saja saya kira poin besar yang disampaikan dibahas dalam rapat tadi," sambung dia.
Prabowo meminta tidak ada persoalan di tengah masyarakat selama masa libur
Nataru. Begitu juga antisipasi segala kemungkinan yang terjadi terkait bencana alam di musim hujan ini.
"Ya tadi Pak Presiden menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana agar pelaksanaan
Nataru ini tidak menimbulkan persoalan di masyarakat, terutama antisipasi terkait dengan mobilitas masyarakat yang akan memanfaatkan
Nataru untuk liburan dan juga antisipasi terhadap berbagai hal," ujarnya.
"Yang sekali lagi mungkin terjadi terkait dengan musim hujan dan beberapa persoalan menyangkut bencana alam yang terjadi di tanah kita akhir-akhir ini perlu diantisipasi dengan sebaik-baiknya," lanjut
Abdul Mu'ti.
Selain itu,
Abdul Mu'ti mengatakan, rapat tersebut mendengar laporan tentang pelaksanaan program sejumlah kementerian di bawah Koordinasi Kemenko PMK. Adapun sejumlah kementerian yang tampak hadir, yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.
"Dilihat apa yang sudah dilaksanakan dan apa yang akan dilaksanakan," kata
Abdul Mu'ti.
Quick Wins
Abdul Mu'ti juga mengatakan, Prabowo meminta para Menteri untuk melakukan Quick Wins untuk mempercepat sejumlah program. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini.
Adapun Quick Wins adalah langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai dalam waktu satu tahun untuk mengawali pelaksanaan suatu program reformasi birokrasi.
"Prabowo juga meminta masing-masing Kementerian ini dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama antara satu dengan yang lainnya," kata
Abdul Mu'ti.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini tentang kemungkinan cuaca ekstrem, yang diprediksi akan terus ada hingga April 2025. Khususnya antara Natal tahun 2024 dan perayaan Tahun Baru 2025 (
Nataru), diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan sebesar 20 persen di berbagai daerah.
"Cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi mulai 20 Januari hingga 2025 di bawah pengaruh fenomena La Nina yang lemah sehingga dapat meningkatkan curah hujan hingga 3-4 persen," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilis resmi. (**)