Kamis, 06 Februari 2025

Banding Ditolak, Taipan Vietnam Dihukum Mati Atas Korupsi Rp 200 T

Redaksi - Rabu, 04 Desember 2024 09:51 WIB
170 view
Banding Ditolak, Taipan Vietnam Dihukum Mati Atas Korupsi Rp 200 T
Foto: AP/Thanh Tung
Truong My Lan
Jakarta (SIB)
Pengadilan Vietnam memperkuat hukuman mati untuk seorang taipan properti dalam kasus penipuan bernilai miliaran dolar AS. Namun, disebutkan pula bahwa nyawanya masih bisa diselamatkan, jika dia mengembalikan tiga perempat dari aset-aset yang digelapkannya.

Pengembang properti Truong My Lan divonis awal tahun ini karena menggelapkan uang dari Saigon Commercial Bank (SCB), yang menurut jaksa dia kendalikan. Perempuan berumur 68 tahun itu dijatuhi hukuman mati atas penipuan senilai total US$27 miliar.

Dia mengajukan banding atas putusan tersebut dalam persidangan selama sebulan. Namun, pada Selasa (3/12), seperti dilansir Harian SIB, pengadilan di Kota Ho Chi Minh memutuskan bahwa "tidak ada dasar" untuk mengurangi hukuman mati bagi Lan.

Baca Juga:

Namun, masih ada peluang baginya untuk lolos dari hukuman mati.


Dilansir kantor berita AFP, pengadilan mengatakan, bahwa jika dia mengembalikan tiga perempat dari aset yang digelapkannya, hukumannya dapat dikurangi menjadi penjara seumur hidup.

Baca Juga:

Puluhan ribu orang yang menginvestasikan tabungan mereka di SCB kehilangan uang, menggemparkan negara komunis tersebut dan memicu protes langka dari para korban.


Lan, yang mendirikan grup pengembang real estat Van Thinh Phat, sebelumnya mengatakan kepada pengadilan di Kota Ho Chi Minh, bahwa "cara tercepat" untuk mengembalikan dana adalah "dengan melikuidasi SCB, dan menjual aset-aset kami untuk membayar kembali SBV atau Bank Negara Vietnam (State Bank of Vietnam) dan masyarakat".


Lan mengatakan bahwa dirinya merasa "sangat malu didakwa atas kejahatan ini".


Di atas kertas, Lan hanya memiliki lima persen saham di SCB. Namun, dalam persidangannya, pengadilan menyimpulkan bahwa ia secara efektif mengendalikan lebih dari 90 persen saham melalui keluarga, teman, dan staf.


SBV mengatakan pada bulan April lalu, bahwa mereka telah menyuntikkan dana ke SCB untuk menstabilkannya, tanpa mengungkapkan berapa banyak.


Di antara aset yang dimiliki Lan dan Van Thinh Phat adalah pusat perbelanjaan, pelabuhan, dan kompleks perumahan mewah di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh.
Selama persidangan pertamanya pada bulan April, Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan US$12,5 miliar atau sekitar Rp200 triliun.


Namun, jaksa mengatakan total kerugian yang disebabkan oleh penipuan tersebut berjumlah US$27 miliar -- setara dengan sekitar enam persen dari PDB negara tersebut pada tahun 2023.


Lan dan puluhan terdakwa, termasuk pejabat senior bank sentral, ditangkap sebagai bagian dari tindakan keras korupsi nasional yang telah menyeret banyak pejabat dan anggota elite bisnis Vietnam. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru