Minggu, 22 Desember 2024

Diancam Dibunuh, Pengamanan di Sekitar Presiden Filipina dan Keluarganya Ditingkatkan

Wilfred Manullang - Minggu, 24 November 2024 22:24 WIB
198 view
Diancam Dibunuh, Pengamanan di Sekitar Presiden Filipina dan Keluarganya Ditingkatkan
Foto: CNA
Presiden Filipina Marcos Jr
Manila (harianSIB.com)
Pengamanan di sekitar Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong Marcos dan keluarga ditingkatkan.

Hal itu dilakukan setelah Wakil Presiden Filipina Sara Duterte secara terbuka melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Marcos Jr dan keluarganya.

Dilansir Anadolu Agency, Minggu (24/11/2024), Komando Keamanan Presiden (PSC), dalam sebuah pernyataan, mengatakan mereka 'berkoordinasi erat' dengan lembaga penegak hukum 'untuk mendeteksi, mencegah, dan mempertahankan diri dari setiap dan semua ancaman terhadap presiden dan keluarga pertama'.

Baca Juga:

"Setiap ancaman terhadap nyawa presiden dan keluarga pertama, terlepas dari asal-usulnya, dan terutama yang dilakukan dengan terang-terangan di depan umum, ditangani dengan sangat serius. Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan presiden," demikian isi pernyataan itu seperti dikutip dari detikcom.

Peningkatan pengamanan itu dilakukan usai Sara Duterte melontarkan ancaman pembunuhan dalam konferensi pers pada Jumat (22/11).

Baca Juga:

Sara Duterte mengaku telah mengatur seorang pembunuh untuk membunuh Presiden Marcos, istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika sesuatu terjadi padanya.

"Saya sudah bicara dengan seseorang. Saya bilang kalau saya dibunuh, dia harus membunuh (Marcos), Liza Araneta, dan Martin Romualdez. Tidak main-main. Saya sudah meninggalkan instruksi," kata Sara Duterte dalam bahasa Filipina.

Dia menuduh Romualdez, sepupu Marcos, ingin membunuhnya. Dia juga menuduh Marcos melihatnya sebagai 'ancaman terbesar' bagi aspirasinya untuk pemilihan presiden 2028.

"Kalau saya dibunuh, saya bilang, jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka, dan kemudian dia bilang 'ya'," ujar Sara Duterte.

Sara Duterte telah menghadapi tekanan politik yang semakin meningkat, termasuk ancaman pemakzulan di DPR. Upaya itu dilaporkan dipimpin oleh Romualdez, yang dianggap memposisikan diri untuk pencalonan presiden pada 2028. Presiden dan Wakil Presiden Filipina dipilih secara terpisah. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru