Sebelumnya, media Fox News memproyeksikan Trump memenangkan kursi Presiden AS, mengalahkan kandidat terkuatnya sekaligus wakil presiden saat ini, Kamala Harris.
Kemenangan Trump mengakhiri kebangkitan politik yang menakjubkan dalam kurun waktu empat tahun setelah dia meninggalkan Gedung Putih pada 2021.
Baca Juga:
Diberitakan Reuters, Rabu, Trump berencana membatasi imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif besar-besaran. Para analis berasumsi, jika rencana tersebut diberlakukan, akan memberi tekanan lebih besar pada inflasi dan imbal hasil obligasi, dibandingkan kebijakan yang ditawarkan Kamala Harris.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan. Dollar AS melonjak, menempatkannya pada posisi kenaikan satu hari terbaik dalam lebih dari dua tahun.
Baca Juga:
Dollar juga melonjak 1,5 persen terhadap mata uang Jepang menjadi 153,89 yen, semakin menjauh dari level terendahnya yang sekitar 151,34 yen.
Dikutip dari Telegraph, Rabu, dollar AS turut melonjak 1,3 persen terhadap mata uang pound strerling Inggris, yang bernilai sekitar 1,287 dollar AS.
Nilai tersebut merupakan level terendah dalam dua bulan, di tengah ekspektasi kembalinya Trump ke Gedung Putih akan menyebabkan inflasi dan membuat suku bunga tetap tinggi.
Kondisi ini memicu laporan bahwa bank-bank China menjual dollar untuk memperlambat penurunan yuan.
Tak jauh berbeda, mata uang kripto bitcoin terpantau mengalami kenaikan ke rekor tertinggi menjadi 75.397 dollar AS.
Terlebih, selama ini Donald Trump dianggap lebih aktif mendukung mata uang kripto dibandingkan Kamala Harris.
"Kita harus memperbaikinya karena bersama-sama kita benar-benar dapat menjadikan Amerika hebat lagi bagi seluruh warga Amerika," tutur Trump. (*)
Sibolangit(harianSIB.com)Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) untuk terus menjadi mitra p
Simalungun(harianSIB.com)Seorang adik tega membunuh abang kandungnya sendiri hingga tewas. Aksi nekat tersebut diduga disebabkan persoalan h
Medan(harianSIB.com)Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara mencatat hingga 21 April 2025, penyalura