Minggu, 22 Desember 2024

Iran Tidak Perduli Siapa yang Menang di Pilpres AS

Hamas : Trump Harus Akhiri Dukungan kepada Israel
Redaksi - Rabu, 06 November 2024 18:23 WIB
8 view
Iran Tidak Perduli Siapa yang Menang di Pilpres AS
Ist/SNN
Iran Tak Peduli Siapa yang Akan Memenangkan Pilpres AS
Teheran (harianSIB.com)

Pemerintah Iran menegaskan tidak memperdulikan siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS. Bagi Teheran itu bukan urusan mereka dan siapa pun pemenangnya tidak akan memicu perbedaan signifikan dalam kebijakan Teheran.

Penegasan ini disampaikan setelah mantan Presiden Donald Trump memenangi pilpres AS.

Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Ali Fadavi, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, justru menegaskan Teheran siap untuk melakukan konfrontasi dengan Israel, dan tidak mengesampingkan serangan pendahuluan oleh AS dan Israel.

Baca Juga:

Juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani menegaskan kehidupan rakyat Iran tidak akan terpengaruh oleh pilpres AS.

"Pemilu AS sebenarnya bukan urusan kami. Kebijakan kami stabil dan tidak berubah berdasarkan individu. Kami telah membuat prediksi yang diperlukan sebelumnya dan tidak akan ada perubahan dalam kehidupan masyarakat," ucap Mohajerani dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Tasnim dan dilansir dari detikcom, Rabu (6/11/2024)

Baca Juga:

Para pejabat Arab dan negara-negara Barat telah mengatakan bahwa Trump mungkin akan menerapkan kembali "kebijakan tekanan maksimum" melalui peningkatan sanksi terhadap industri minyak Iran dan memberdayakan Israel untuk menyerang situs nuklir Teheran, bahkan melakukan "pembunuhan yang ditargetkan".

Akhiri Dukungan

Sementara itu Hamas menanggapi kemenangan Donald Trump di Pilpres AS. Hamas mengatakan bahwa AS di bawah Trump, harus mengakhiri "dukungan buta" mereka terhadap Israel dalam perang yang berkecamuk di Jalur Gaza selama setahun terakhir.

Komentar itu disampaikan oleh seorang pejabat senior Hamas, Bassem Naim, yang merupakan anggota biro politik Hamas.

"Dukungan buta terhadap entitas Zionis ini harus diakhiri karena ini mengorbankan masa depan rakyat kita dan keamanan, serta stabilitas kawasan," ucap Naim.

Perang antara Hamas dan militer Israel telah berkecamuk di Jalur Gaza selama lebih dari setahun terakhir. Perang diawali oleh serangan mengejutkan Hamas terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru