Kamis, 19 Desember 2024

Bunuh Pemimpin Hizbullah, Israel Jatuhkan Lebih dari 80 Bom

Wilfred Manullang - Minggu, 29 September 2024 19:21 WIB
283 view
Bunuh Pemimpin Hizbullah, Israel Jatuhkan Lebih dari 80 Bom
ANTARA/foto-Anadolu/py.
Pesawat tempur Israel menjatuhkan lebih dari 80 bom dalam hitungan menit di Lebanon untuk membunuh pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.
New York (harianSIB.com)

Pesawat tempur Israel menjatuhkan lebih dari 80 bom dalam hitungan menit di Lebanon untuk menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Laporan itu disampaikan media AS, New York Times dengan mengutip keterangan dari dua pejabat militer senior Israel dan dilansir dari kompas.com, Minggu (29/9/2024)

Sebuah video yang dirilis oleh Militer Israel, terlihat pesawat tempur melakukan lepas landas untuk menyerang Lebanon pada hari pembunuhan Nasrallah, Jumat (27/9) malam.

Baca Juga:

New York Times menghitung sedikitnya ada 15 bom penghancur bunker BLU-109 seberat 2.000 pon.

Berdasarkan temuan mereka, serangan yang terjadi di pinggiran selatan Beirut itu disebut telah menghancurkan sedikitnya empat gedung apartemen setinggi tujuh lantai.

Baca Juga:

Sebelumnya, Hizbullah mengonfirmasi kematian Sekretaris Jenderal mereka, Hassan Nasrallah, akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.

Sejak pekan lalu, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap target Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon. Beberapa serangan udara presisi juga tercatat terjadi di Beirut, yang menewaskan beberapa komandan tinggi Hizbullah.

Hingga saat ini, militer Israel mengklaim telah menyerang beberapa ribu target Hizbullah.

Sebagaimana dilansir Antara dengan mengutip laporkan Sputnik-OANA, pengamat mencatat, Israel belum pernah menyerang Hizbullah dengan intensitas seperti ini sejak Perang Lebanon Kedua pada 2006.

Sementara itu, menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), lebih dari 90.000 orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan akibat eskalasi konflik dengan Israel.

Hizbullah merespons dengan serangan roket yang terutama menargetkan wilayah utara Israel, tetapi jangkauan serangan roket tersebut meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Permukiman Israel kerap menghadapi puluhan serangan setiap hari, di mana beberapa bangunan hunian terkena dampaknya, dan mengakibatkan cedera.

Secara khusus, sebuah rudal diluncurkan ke area Tel Aviv, yang berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara.

Ketegangan semakin meningkat menyusul pernyataan militer Israel tentang persiapan untuk operasi darat di Lebanon.

Setelah perang Israel-Lebanon tahun 2006, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 1701, yang memberikan dukungan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Lebanon, penarikan pasukan Israel secara bersamaan dari Lebanon selatan, dan pengerahan pasukan oleh pemerintah Lebanon serta PBB di wilayah tersebut.

Menurut resolusi ini, kehadiran formasi paramiliter apa pun, kecuali yang dimiliki oleh tentara Lebanon atau pasukan PBB, dilarang di selatan Sungai Litani.

Meski demikian, dalam 18 tahun terakhir, Hizbullah telah memulihkan infrastruktur mereka di Lebanon selatan dan telah menembaki wilayah utara Israel setiap hari selama 11 bulan.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas sejak dimulainya aksi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru