Senin, 23 Desember 2024

Lembaga Asing Prediksi Nasib Indonesia di Tangan Prabowo

Wilfred Manullang - Minggu, 18 Agustus 2024 07:04 WIB
445 view
Lembaga Asing Prediksi Nasib Indonesia di Tangan Prabowo
Foto: ig@prabowo
Prabowo Subianto


Ia lantas menyoroti nasib RI di tangan Prabowo ke depan. Menurut Ben, pilihan pemimpin baru Indonesia tidak hanya penting bagi RI tapi Asia Tenggara, karena Indonesia menjadi garis depan persaingan Amerika Serikat (AS) dan China.

Ben kemudian mengaitkan masalah itu dengan skala dan pertumbuhan pesat ekonomi Indonesia di antara negara G20. Termasuk status Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia.

Baca Juga:

"Jika Prabowo mulai menjabat pada bulan Oktober, ia kemungkinan akan memerintah sebagai orangnya sendiri dan bukan sebagai wakil Jokowi. Hal ini sebagian disebabkan oleh kepribadiannya," tegasnya.

"Realitas politik juga akan membatasi pengaruh Jokowi. Jabatan wakil presiden di Indonesia sama lemahnya dengan di AS, sehingga akan sulit bagi Gibran untuk menggunakan posisi tersebut untuk memberikan pengaruh," ujarnya lagi menyinggung putra Jokowi, Gibran yang akan menjadi wapres.

Baca Juga:

Ben berpendapat, Jokowi mungkin masih akan tetap mendapatkan dukungan publik yang tinggi setelah ia meninggalkan jabatannya (dengan tingkat dukungan sebesar 80%), namun hal tersebut tidak akan secara otomatis menghasilkan pengaruh politik.

"Faktanya, begitu Prabowo menguasai kekuasaan dan patronase yang signifikan di kursi kepresidenan, para pemimpin partai dan taipan politik yang bebas memilih yang mendukung Jokowi kemungkinan besar akan tertarik pada Prabowo," ujarnya.

Sementara itu, dari Amerika Serikat (AS) yang menyoroti nasib RI jika Prabowo Subianto resmi menjadi presiden ialah media yang dibentuk oleh Profesor Universitas Harvard Samuel P. Huntington, yakni Foreign Policy (FP). Melalui artikel khusus berjudul 'How Will Prabowo Lead Indonesia?'.

"Kebijakan ekonominya bersifat populis, seperti usulan untuk meningkatkan subsidi, khususnya program makanan sekolah, akan meningkatkan defisit fiskal Indonesia," dikutip dari artikel FP yang dirilis awal tahun ini.

Disinggung juga bagaimana Prabowo di panggung internasional. FP menjelaskan bahwa Prabowo akan melanjutkan apa yang dilakukan oleh Jokowi seperti komitmennya untuk melanjutkan perlawanan terhadap undang-undang deforestasi Eropa.

"Orang-orang Eropalah yang memaksa kami menanam teh, kopi, karet, dan coklat. Dan sekarang Anda mengatakan kita sedang menghancurkan hutan kita? Anda menghancurkan hutan kami terlebih dahulu," kutip media itu mengutip ucapan Prabowo dalam sebuah forum.

Dari segi pandangan geopolitik, FP memberi pandangan unik. Lembaga itu menganalisa bahwa Prabowo mungkin akan menganggap dirinya mirip dengan presiden kedua RI, Soeharto, membentuk jalur yang independen di tengah rivalitas antara beberapa negara besar.

"Meskipun Indonesia dan China termasuk di antara negara-negara yang mengklaim pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan, Prabowo telah mendekati Beijing karena investasi mereka yang perlu proses yang sedikit dibandingkan investor Eropa," tegasnya lagi.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru