Senin, 16 Desember 2024

Akun Bisnis Hotel di Jakarta hingga Makassar Diretas

Wilfred Manullang - Senin, 12 Agustus 2024 14:27 WIB
288 view
Akun Bisnis Hotel di Jakarta hingga Makassar Diretas
Ist/SNN
Ilustrasi Hotel

Selain itu pihaknya juga berencana akan melaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Jatim sebagai penguat atas laporan yang dilakukan di pusat. "Menurut saya akan lebih kuat kalau masing-masing daerah melaporkan kejadian ini," ucapnya.

Sebelumnya, perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan skema penipuan baru yang menargetkan pemilik dan staf hotel, di mana penipu berusaha mencuri kredensial atau menginfeksi komputer dengan malware.

Email palsu tersebut menyamar sebagai korespondensi dari tamu sebelumnya dan calon tamu, menekankan eksploitasi dalam bisnis perhotelan pada layanan pelanggan untuk menjerat korban.

Baca Juga:

Email phishing itu meniru pertanyaan atau keluhan sah dari tamu, dikirim ke alamat email publik hotel atau muncul sebagai permintaan mendesak dari Booking.com untuk menanggapi komentar pengguna yang tidak diawasi.

Namun, email tersebut sebenarnya berasal dari penyerang (hacker) yang bertujuan mengelabui karyawan hotel agar membocorkan kredensial atau melakukan pengunduhan malware.

Baca Juga:

Dikutip dari keterangan resmi Kaspersky, Minggu (16/6), penipu membuat email dengan alasan yang masuk akal, membuatnya tampak seperti permintaan atau keluhan pelanggan asli, yang merupakan bagian rutin dari tugas staf hotel.

Mengingat berharganya nilai reputasi di sektor perhotelan, staf cenderung untuk segera menanggapi email ini. Keinginan ini meningkatkan kemungkinan mengklik tautan phishing atau membuka lampiran berbahaya, sehingga jatuh ke dalam perangkap.

Penyerang menggunakan layanan email gratis seperti Gmail, yang biasa digunakan oleh tamu, untuk mengirimkan email penipuan mereka. Hal ini menyulitkan staf hotel untuk membedakan antara pesan sah dan pesan yang berisi ancaman.

Email penipuan umumnya terbagi dalam dua kategori. Kategori pertama mencakup keluhan dari tamu sebelumnya. Email ini menggambarkan pengalaman negatif, seperti staf yang kasar atau ruangan yang tidak bersih, terkadang disertai referensi foto atau video.

Tujuannya adalah untuk meminta staf mengklik tautan atau membuka lampiran yang berisi malware. Kategori kedua mencakup email yang meniru pertanyaan dari calon tamu.

Email ini menanyakan tentang fasilitas, harga, atau ketersediaan, atau mencari bantuan dalam perencanaan perjalanan.

Tujuannya adalah untuk meminta staf mengklik tautan atau membuka lampiran yang berisi malware. Kategori kedua mencakup email yang meniru pertanyaan dari calon tamu.

Email ini menanyakan tentang fasilitas, harga, atau ketersediaan, atau mencari bantuan dalam perencanaan perjalanan.

Tujuan dari serangan ini tampaknya adalah untuk mengumpulkan kredensial yang nantinya digunakan dalam skema serangan di masa depan atau untuk menjualnya di forum darknet. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru