Senin, 16 Desember 2024

Akun Bisnis Hotel di Jakarta hingga Makassar Diretas

Wilfred Manullang - Senin, 12 Agustus 2024 14:27 WIB
288 view
Akun Bisnis Hotel di Jakarta hingga Makassar Diretas
Ist/SNN
Ilustrasi Hotel
Jakarta (harianSIB.com)
Kasus peretasan data masih terus terjadi. Setelah diduga data ASN dan PPPK serta Pusta Data Nasional (PDN) diretas, kali ini giliran sejumlah hotel di Indonesia mengalami peretasan. Peretasan data ini dilakukan kepada akun Google Bisnis sejumlah hotel di Indonesia.

Ketua Harian Kordinator Wilayah (Korwil) Perhimpiunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno menjelaskan PHRI mengetahui adanya peretasan pada Minggu 11 Agustus 2024. Ia akan segera melaporkan peristiwa tersebut ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

"Peretasan ini tidak hanya terjadi di Surabaya, beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, itu juga terkena peretasan," kata Puguh dikutip dari Antara, Senin (12/8/2024).

Baca Juga:

Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani segera melapor ke pihak berwajib dalam hal ini ke Polri.

"Jadi selanjutnya, hari ini Ketua Umum kami yaitu Bapak Hariyadi Sukamdani akan ke Siber Bareskrim Polri untuk melaporkan terkait hal ini," katanya.

Baca Juga:

PHRI menduga peretasan tersebut dilakukan oleh warga lokal karena nomor WhatsApp (WA) dari beberapa hotel yang tertera di akun google bisnis diganti dengan nomor telepon lokal juga.

"Kami masih belum mengecek kepastiannya, namun diduga ini dilakukan oleh orang lokal karena nomor yang diubah itu diarahkan ke nomor lokal juga, bahkan akun rekening bank juga di ganti di salah satu jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," ujarnya.


Menurut laporan, kata Puguh, yang sudah teretas dengan mengganti nomor rekening bank hotel ke pribadi yakni di Indonesia Timur. "Kami dapat info dari salah satu bank BUMN. Ternyata itu ada transaksi dari Indonesia Timur ke nomor rekening pribadi," tuturnya.

Pihaknya berharap agar masalah tersebut tidak berlarut-larut karena dapat mengganggu bisnis dari masing-masing hotel terlebih dilakukan secara masif.

"Di Bandung kurang lebih 35 hotel, di Surabaya cukup banyak juga termasuk hotel-hotel besar, untuk jumlahnya saya segera update," kata Puguh.

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru