Jumat, 22 November 2024

Haniyeh Ditembak Proyektil Jarak Pendek yang Bawa 7 Kg Peledak

Wilfred Manullang - Minggu, 04 Agustus 2024 14:36 WIB
477 view
Haniyeh Ditembak Proyektil Jarak Pendek yang Bawa 7 Kg Peledak
Foto: REUTERS/Mohamed Azakir
Ismail Haniyeh
Teheran (harianSIB.com)
Pemerintah Iran mengungkapkan penyebab tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan Haniyeh tewas akibat serangan proyektil jarak pendek yang diluncurkan dari luar wisma tamu itu.

Dilansir Al-Jazeera dan dikutip Detikcom, Minggu (4/8/2024), IRGC mengatakan penyelidikan yang dilakukan sejauh ini menunjukkan serangan terhadap Haniyeh 'dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek yang membawa sekitar 7 kg bahan peledak dan diluncurkan dari luar kediaman tamu'.

Pihak Iran menyatakan Israel akan menerima 'hukuman keras pada waktu dan tempat yang tepat atas pembunuhan Haniyeh yang didukung oleh pemerintah kriminal Amerika Serikat'. Israel tidak membenarkan atau membantah peran mereka, sementara AS mengatakan 'tidak mengetahui atau terlibat dalam' pembunuhan Haniyeh.

Baca Juga:

Pemimpin Hamas itu tewas bersama pengawalnya di wisma tamu pemerintah Iran di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari. Haniyeh pergi ke Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian yang baru terpilih di Iran.

Menurut analis keamanan HA Hellyer, narasi yang akan diadopsi Iran untuk menggambarkan metode pembunuhan Ismail Haniyeh akan membentuk eskalasinya terhadap Israel.

Baca Juga:

"Belum jelas bagaimana dia dibunuh dan kesimpulan apa pun tentang hal itu akan memiliki konsekuensi serius terhadap jenis eskalasi apa yang akan terjadi selanjutnya dan narasi apa yang akan dihasilkan," kata Hellyer kepada Al Jazeera.

Dia juga mencatat ada dua narasi yang saling bertentangan. Berdasarkan keterangan pejabat yang tidak disebutkan namanya, termasuk sumber-sumber Timur Tengah dan Iran, sejumlah media Barat melaporkan Haniyeh tewas oleh bom yang ditanam beberapa bulan lalu di tempat menginapnya di Teheran.

"Ada perbedaan antara kedua jenis skenario ini," kata Hellyer.

Dia mengatakan rudal akan menunjukkan pelanggaran keamanan mungkin telah terjadi dalam hal mengetahui dengan tepat di mana harus menyerang. Tapi, katanya, hal itu adalah pelanggaran keamanan yang berbeda dibandingkan jika sebuah bom diselundupkan ke dalam wilayah Iran.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru