Kamis, 06 Februari 2025

Gapensi Sumut Temui Ketua DPRD SU, Minta Perhatikan Kontraktor Daerah

Firdaus Peranginangin - Kamis, 25 Juli 2024 13:35 WIB
261 view
Gapensi Sumut Temui Ketua DPRD SU, Minta Perhatikan Kontraktor Daerah
Foto SIB/Firdaus Peranginangin
Ketua Umum BPD Gapensi Sumut Sanggam SH Bakkara didampingi Wakil Sekretaris BPD Gapensi Sumut Lamhot Silaban, Ketua Gapensi Deliserdang, Hasan Habib, Dewan Pengawas Gapensi Djohan Salim dan Penasehat Gapensi Maringan Situmorang, foto bersama dengan Ketua
Medan (harianSIB.com)
Ketua Umum BPD Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sumut Sanggam SH Bakkara bersama pengurus lainnya (rombongan) menemui Ketua DPRD Sumut Dr Sutarto MSi, Kamis (25/7/2024)) di DPRD Sumut, meminta lembaga legislatif agar memperhatikan kontraktor lokal dengan membentuk regulasi atau semacam Perda (Peraturan Daerah) atau Peraturan Gubernur (Pergub) perlindungan terhadap kontraktor daerah.

"Banyak tantangan yang saat ini tengah dihadapi para pengusaha/kontraktor daerah, sehingga terus terjadi penurunan jumlah pengusaha konstruksi dari tahun ke tahun dan dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, tercatat sekitar 6 ribu kontraktor yang aktif dan sekarang hanya tercatat 400 kurang lebih dengan klasifikasi kecil, menengah dan besar," kata Sanggam.

Sanggam yang saat itu didampingi Wakil Sekretaris Gapensi Sumut Lamhot Silaban, Ketua Gapensi Deliserdang, Hasan Habib, Dewan Pengawas Gapensi, Djohan Salim, Penasehat Gapensi Maringan Situmorang, Kabid Gapensi Agus menuturkan, tantangan lainnya yang dihadapi para pelaku usaha konstruksi dari sisi administrasi, sulitnya mendapatkan Sertifikat Badan Usaha (SBU).

"Kontraktor kita sulit mendapat pekerjaan karena semakin menurunnya volume pekerjaan yang dapat dikerjakan, disertai anggaran di bidang konstruksi juga mengalami penurunan. Belum lagi persaingan dari pelaku usaha yang berada dari luar Sumut, " jelas mantan Ketua Fraksi Gabungan DPRD Sumut ini.

Paling miris, tambah Sanggam, saat ini banyak pelaku usaha yang melakukan diversifikasi atau mengalihkan usaha lainnya, karena volume pekerjaan terus menurun. Bahkan ada yang sudah menjual alat-alatnya karena kesulitan menggaji pegawai dan maintainance peralatan.


Baca Juga:
Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru