Senin, 23 Desember 2024

Ibu Negara Korsel Diperiksa Terkait Skandal Tas

Wilfred Manullang - Minggu, 21 Juli 2024 14:37 WIB
218 view
Ibu Negara Korsel Diperiksa Terkait Skandal Tas
YouTube/Sekretariat Presiden
Kim Keon-hee saat di pertemuan para pendamping pemimpin G20 di Bali. Ilustrasi
Seoul (harianSIB.com)
Ibu Negara Korsel, Kim Keon Hee, diperiksa oleh kejaksaan atas dugaan manipulasi saham dan suap tas tangan mewah Dior seharga kurang lebih US$2.200 (Rp35,6 juta).

Pemeriksaan ini dilakukan usai pihak oposisi mendesak penyelidikan khusus terhadap istri dari Presiden Yeon Suk Yeol tersebut.

Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul menuturkan "interogasi tatap muka" terhadap Kim berlangsung pada Sabtu (20/7) waktu setempat. Meski begitu, belum ada respons dari pihak Kim pasca pemeriksaan berlangsung.

Baca Juga:

Dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (21/7/2024), skandal dugaan suap yang menjerat Kim telah muncul sejak November 2023 lalu. Saat itu, sebuah akun YouTube yang kerap menyiarkan berita dan opini kaum sayap kiri merilis sebuah video berisikan rekaman tersembunyi.

Video itu direkam oleh seorang pastor Korea-Amerika, Abraham Choi, dengan kamera tersembunyi ketika dirinya bertemu sang ibu negara.

Baca Juga:

Dalam rekaman itu terlihat sang pastor memberikan sebuah tas yang kemudian disebut buatan brand mewah Dior. Tas itu diperkirakan seharga 3 juta won atau Rp35,29 juta.

Choi mengklaim berupaya menemui Ibu Negara Kim Keon Hee karena ingin membicarakan keprihatinannya soal kebijakan garis keras sang suami terkait hubungan dengan Korea Utara.

Choi merupakan salah satu pastor yang dekat dengan pemerintah dan telah lama terlibat dalam pertukaran keagamaan dengan Korea Utara. Dia juga merupakan salah satu tokoh yang mendukung Korsel menjaga hubungan baik dengan Korut.

Choi mengatakan meski Kim Keon Hee merupakan kerabat yang dekat dengan keluarganya, ia merasa sikap sang Ibu Negara tidak lah benar.

Berdasarkan hukum Korsel, setiap pejabat negara berikut pasangannya memang dilarang keras menerima hadiah barang mewah senilai lebih dari US$750.

Kim mengaku sempat menerima tas mewah itu. Awal bulan ini, asisten Kim, mengaku kepada penyelidik bahwa sang Ibu Negara telah menyuruhnya mengembalikan tas mewah tersebut di hari yang sama saat menerimanya namun lupa melakukannya.

Skandal ini pun menambah pukulan keras terhadap pemerintahan Yoon yang memang sudah goyah imbas kebijakan sang presiden yang juga kontroversial.

Skandal yang menjerat Kim ini pun semakin membuat tingkat kepercayaan dan persetujuan publik Korsel terhadap pemerintahan Yoon anjlok.

Kekalahan koalisi partai Yoon dalam pemilihan parlemen pada April lalu juga disebut-sebut imbas dari skandal Kim yang terkuak.

Dalam komentar pertamanya terkait kasus sang istri pada Februari lalu, Yoon menilai tuduhan itu bermotif politik. Ia mengatakan sang istri terpaksa menerima hadiah tas tersebut karena sulit baginya untuk menolak.

Namun, Yoon juga menyatakan permintaan maaf atas skandal istrinya itu dalam konferensi pers langka pada Mei lalu.

Dalam konferensi pers itu, Yoon mengakui bahwa sikap istrinya itu "tindakan yang tidak bijaksana".

Ini bukan pertama kalinya Kim menghadapi sorotan publik. Selama kampanye kepresidenan Yoon, dia juga melayangkan permintaan maaf atas kredensial yang dipalsukan.

Tidak hanya skandal tas, Kim juga sempat dituduh melakukan plagiarisme dalam disertai PhD-nya. Ia juga disebut-sebut terkait kasus manipulasi saham Deutsch Motors, dengan transaksi mencurigakan pada 2010 untuknya dan sang ibu, meski tak bisa dibuktikan kebenarannya. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru