Medan (SIB)
Kebakaran menghanguskan 100 hektare hutan lindung di Siarubung, Dolok Sijonaha, Desa Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir.
Video soal kebakaran ini viral di media sosial. Kebakaran di kawasan
Danau Toba itu mulai terjadi pada Minggu (14/7) sekitar pukul 13.00 WIB hingga menghanguskan tanaman di lokasi wisata alam tersebut.
Koran SIB melansir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara Yuliani Siregar membenarkan adanya kebakaran itu. Dia menduga hutan tersebut sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Cuaca panas juga memperparah kebakaran itu.
Baca Juga:
"(Untuk) ladang berpindah. Dua hari ini cuaca panas," kata Yuliani, Senin (15/7).
Yuliani menjelaskan saat ini hutan lindung yang terbakar mencapai 100 hektare. Petugas masih berupaya memadamkan kobaran api. Tak hanya itu, kebakaran juga merambat ke lokasi lainnya.
Baca Juga:
"Kebakaran berpindah ke arah Sibeabea. Tapi sudah ada tim di sana yang melakukan penanganan," paparnya.
Diketahui, kebakaran di kawasan
Danau Toba terjadi hampir setiap tahunnya. Khususnya dalam kurun waktu mulai Juli hingga Oktober.
Pada 2022, kebakaran juga sempat terjadi di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. Lahan seluas sekitar 85 hektare hutan terbakar mulai Juli hingga Agustus 2022. Kemudian, sekitar 70 hektare hutan lindung di Samosir terbakar dalam periode Januari hingga Agustus 2023.
Titik panas
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) menyebutkan berdasarkan pantauan sensor medis yakni Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20, terpantau 22 titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut).
Prakirawan Cuaca Balai Besar MKG (B
BMKG) wilayah I Medan Putri Diana Tarigan, di Medan, Senin, mengatakan ke-22 titik panas tersebut masing-masing terpantau satu titik di Kecamatan Onan Ganjang dan satu titik di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Kemudian satu titik di Kecamatan Batang Onan, satu titik di Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, satu titik di Kecamatan Pergetteng Genteng Sengku, Pakpak Bharat, satu titik di Kecamatan Baru dan enam titik di Kecamatan Sorkam, Tapanuli Tengah.
Selanjutnya tiga titik di Kecamatan Parmonangan, Tapanuli Utara, dua titik di Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, dan satu titik di Sidikalang, Kabupaten Dairi, serta empat titik di Kecamatan Panei Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, dan satu titik di Kecamatan Harian , Kabupaten Samosir.
Terkait adanya titik panas tersebut,
BMKG sudah meneruskannya kepada pemerintah daerah (pemda) dan pemangku kepentingan lainnya. Kepada masyarakat juga diimbau tidak melakukan pembakaran saat membersihkan lahan.
Sementara terkait cuaca di Sumut, pihaknya memprakirakan pada Selasa (16/7) pagi rata-rata berawan, sementara siang hingga sore hari berpotensi hujan ringan di wilayah Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Mandailing Natal, Medan, Binjai, Langkat, Karo, Dairi, Toba, Samosir, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Simalungun, Asahan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Asahan, Kepulauan Nias dan sekitarnya.
Sementara pada malam hari berpotensi hujan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah Sumut. Hujan dengan intensitas sedang berpotensi di Langkat, Karo, Binjai, Medan, Deli Serdang, dan dini hari berawan banyak.
Suhu Udara rata-rata 16 – 34 derajat Celcius dengan kelembapan udara 60 – 98 persen dan angin berhembus dari Timur - Barat berkecepatan 10 – 30 km/jam.
Kepada masyarakat diminta agar selalu waspada terkait potensi hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang di Pegunungan, Lereng Timur dan Lereng Barat Sumut karena dapat dapat menyebabkan bencana hidrometeorologis. (**)