Sabtu, 15 Maret 2025

Dosen STT HKBP dan Komisi Perempuan MUI Pematangsiantar Kutuk Keras Perilaku Asusila Terhadap Anak Kandung

Redaksi - Kamis, 13 Juni 2024 10:27 WIB
585 view
Dosen STT HKBP dan Komisi Perempuan MUI Pematangsiantar Kutuk Keras Perilaku Asusila Terhadap Anak Kandung
Foto: Istimewa
Pdt Dr Dewi Sri Sinaga dan Dra Hj Rayani Purba

Pematangsiantar (SIB)
Banyaknya viral kasus asusila saat ini, memberikan kesan bahwa rasa sosial sesama keluarga telah menurun. Peran orang tua yang seyogyanya merawat dan melindungi tumbuh kembang anak, berubah menjadi sosok predator yang menakutkan, karena banyak orang tua tega berbuat tak senonoh, hingga mencabuli anak kandungnya sendiri.

Menanggapi hal tersebut, Dosen STT HKBP Pematangsiantar, Pdt Dr Dewi Sri Sinaga, seperti dilansir Koran SIB, menyampaikan seruan moral, supaya masing-masing mendengar hati nuraninya sebagai manusia sejati, yang memiliki iman dan kepercayaan kepada Tuhan, bahwa pemerkosaan itu adalah perbuatan yang sangat bejat dan tidak manusiawi, bukan hanya kepada anak kandung.


"Hewan saja, tidak pernah memperkosa sesama jenis hewan, maaf ya, kok manusia memperkosa anak kandungnya, berarti manusia itu lebih rendah dari hewan jika terjadi seperti itu kan. Jadi secara moral, dia tidak memiliki kemanusiaan," kata Pdt Dewi Sri saat diwawancarai, Selasa (11/6).

Baca Juga:

Oleh karena itu, Pdt Dewi mengimbau agar setiap manusia mendengarkan hati nuraninya. Karena, kalau hati nurani itu tidak didengar lagi, itu pasti terjadi.


"Pasti kan sebenarnya ada yang menegur dia dari hati nuraninya, jangan. Tetapi kan lebih banyak kedagingannya. Jadi, secara moral, dengarkanlah hati nurani, supaya hati nurani jangan mati, jangan beku dan jangan jadi hati nurani yang jahat. Jadi, dengarkanlah hati nurani dan dengarkan kemanusian dari diri sendiri. Sehingga, jangan melakukan hal-hal yang brutal dan bejat terhadap sesama, karena itu menghancurkan masa depan orang orang yang telah dirusak," ungkapnya.

Baca Juga:

Menurut Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar, Dra Hj Rayani Purba, sebagian masyarakat sudah mulai terkena penyakit tak bermoral, hal ini diakibatkan kurangnya pendidikan agama yang bisa membackup perilaku yang kurang baik.


"Sangat disayangkan dan saya mengutuk keras perbuatan ini, ada baiknya mereka diberikan hukum yang seberat beratnya, minimal diumumkan keliling kampung untuk memberi efek jera kepada yang melakukan, dan menjadi bahan pertimbangan bagi yang lain untuk melakukannya," timpalnya.


Sebagai seorang Ketua Komisi Perempuan MUI, Hj Rayani Purba juga mengimbau para orang tua agar jangan membiarkan anak-anak di rumah tanpa didampingi. Dan senantiasa memberikan batasan-batasan mana yang boleh sesama saudara di rumah.(**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru