Simalungun (SIB)Jembatan penghubung antar Nagori (Desa) Nauli Baru dan Nagori
Janggir Letto, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun yang diterjang arus air pada Minggu (7/1) hingga putus total sampai kini tak kunjung diperbaiki.
Demikian dikeluhkan masyarakat
Nagori Nauli Baru Marga Situmorang, Purba dan Samosir ke wartawan SIB di
Nagori Nauli Baru, Rabu (15/5).
Para warga tersebut menyampaikan, kurang lebih panjang jembatan 5 meter dan lebar 4 meter dengan tembok penahan konstruksi jembatan tergerus luapan air hujan pada Januari lalu, namun hingga kini tak kunjung ada tanda-tanda perbaikan.
Baca Juga:
Dikatakan Samosir, akibat jembatan yang tak kunjung diperbaiki, aktivitas harian masyarakat antar kedua desa khususnya dalam mendistribusikan hasil-hasil pertanian lumpuh total sebab jembatan itu tidak bisa dilalui berbagai jenis kendaraan dan bahkan pejalan kaki sama sekali.
Purba menyampaikan, kondisi jembatan tersebut telah ditinjau instansi Pemerintahan Kabupaten Simalungun usai beberapa hari terputus, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan, tidak tahu apa kendalanya.
Baca Juga:
Jembatan tersebut, kata Situmorang, selain berfungsi dalam mendistribusikan hasil pertanian padi, jagung dan hasil bumi lainnya juga merupakan akses utama karyawan serta pegawai pemerintahan menujun instansi pemeritahan dan perusahaan yang terletak di Jalan Saribudolok.
"Semenjak jembatan tersebut putus, pengangkutan hasil-hasil pertanian dan aktivitas harian masyarakat harus melalui jalan Simpang Dua Pematangsiantar-Saribudolok dengan jarak puluhan kilometer dan memakan waktu yang lama," tambah Purba.
Warga berharap kepada Pemkab Simalungun agar jembatan tersebut segera dibangun kembali sehingga bisa dilalui kendaraan untuk kelancaran pendistribusian hasil-hasil pertanian serta aktivitas harian masyarakat. (**)