Medan (harianSIB.com)
Kasus malaria masih menghantui daerah Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut mencatat delapan pasien meninggal dunia akibat kasus malaria. Kasus ini berasal dari
Pulau Simuk dan
Pulau Tello, Kabupaten
Nias Selatan (Nisel).
Dengan adanya kasus tersebut, dua pulau yang terletak di
Nias Selatan itu menjadi daerah Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Daerah yang sedang KLB adalah
Pulau Simuk dan
Pulau Tello. Total meninggal dunia di
Pulau Tello dua orang dan
Pulau Simuk enam orang," kata Plh Kepala Dinas Kesehatan Sumut melalui Kepala Bidang P2P
Dinkes Sumut Novita Rohdearni Saragih, kepada harianSIB.com, Jumat (26/4/2024).
Ia mengatakan KLB malaria di Nisel mulai terjadi pada Januari hingga puncaknya Maret 2024. Dengan jumlah kasus 167 pasien dari
Pulau Tello dan 67 pasien dari
Pulau Simuk.
Adanya kasus ini, pihaknya memantau kasus malaria melalui laporan kasus malaria yang dilaporkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
"Bersama tim Kemenkes RI turun ke
Pulau Simuk 22-26 April 2024, melakulan peninjauan terhadap kasus, penyuluhan/edukasi kepada masyarakat serta advokasi ke Pemkab
Nias Selatan terkait intervensi yang akan dilakukan untuk tindakan penanggulangan KLB hingga dinyatakan berakhir," ujarnya.
Ia menyampaikan malaria merupakan penyakit yang disebabkan parasit plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut.
Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, dan menginfeksi sel darah merah. Lingkungan dan sanitasi yang buruk juga menjadi faktor utama yang dapat menjadi pemicu munculnya penyakit malaria.
Hal ini dikarenakan anopheles sebagai vektor penyakit malaria senang berkembangbiak di lingkungan air payau (setengah asin dan tawar seperti air muara) dan dengan air kotor tergenang yang berbatasan langsung dengan tanah.
Selain itu, kebiasaan beraktivitas di malam hari juga menjadi pemicu lebih besar untuk terkena malaria, karena jam aktif nyamuk malaria adalah dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
Ia menjelaskan peran
Dinkes Sumut yang sudah dilakukan antara lain membekali dan mencukupi keperluan logistik malaria yang diperlukan kabupaten/kota seperti keperluan stok obat, kelambu, alat-alat pemeriksaan dan kebutuhan penunjang untuk pemeriksaan malaria, mendampingi dinas kesehatan kabupaten/kota untuk bersama mengidentifikasi faktor penyebab meningkatnya kasus malaria. (*)
Baca Juga: