Rabu, 18 Desember 2024

Menko PMK Imbau Pemudik Tidak Bawa Pendatang Baru Saat Balik

Redaksi - Selasa, 16 April 2024 09:30 WIB
288 view
Menko PMK Imbau Pemudik Tidak Bawa Pendatang Baru Saat Balik
(ANTARA/HO-Pemkab Sumedang)
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan keterangan ysai meninjau kesiapan pengaturan dan pengamanan mudik Lebaran 2024 di Jalan Tol Cisumdawu, Kabupatan Sumedang, Jawa Barat, Kamis (4/4/
Cikampek (SIB)
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengimbau pemudik yang akan balik dari kampung halaman agar tidak membawa pendatang baru ke kota.
"Angka penganggur cukup tinggi, yakni enam persen dari angkatan kerja yang ada. Ini harus jadi perhatian," katanya di Cikampek, Senin (15/4).
Muhadjir mengatakan, sangat menghormati mereka yang ingin mendapatkan mata pencaharian yang layak di kota. Namun datang ke kota tanpa memiliki keahlian tentu bukan menjadi solusi.
Menurut dia, mereka datang tidak miliki keterampilan harus dipikirkan secara matang
“Saya mengimbau mereka berpikir berulang kali sebelum memutuskan ikut balik ke daerah tujuan pemudik," kata dia.
Ia mengatakan, memang ada harapan untuk mendapatkan pekerjaan di perkotaan tapi persaingan juga sangat ketat.
Ia mengimbau mereka tetap di daerah mereka dan mencari peluang di daerah dan bekerja secara kreatif. "Saat ini pemerintah daerah sudah mulai terbuka dan lapangan pekerjaan juga terbuka di sana," kata dia.
Dia mengatakan, warga harus memahami kebutuhan dunia kerja.
"Angka pengangguran kita juga cukup tinggi, sekitar 6% dari angkatan kerja yang ada. Dan tentu saja ketika datang belum tentu membawa keterampilan, kecakapan, yang dibutuhkan di dunia kerja," kata Muhadjir.
Meski demikian, Muhadjir menghormati keputusan masyarakat. Sebab menurutnya, siapapun berhak mencari mata pencaharian yang laik.
"Tentu juga masing-masing pemerintah daerah yang menjadi tujuan mereka ini sudah bisa disiapkan dengan baik. Tetapi terutama di wilayah yang di situ memang ada semacam harapan mendapat pekerjaan tetapi di situ, juga persaingan sangat ketat," jelasnya.(**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru