Kamis, 19 Desember 2024
* Polisi Prediksi Arus Balik dari Sumatera ke Jawa Hari Ini

80 Persen Pemudik Belum Kembali

* Kakorlantas: Jangan Berhenti di Bahu Tol, Rawan Kecelakaan
Redaksi - Senin, 15 April 2024 09:09 WIB
396 view
80 Persen Pemudik Belum Kembali
(Foto: tvonenews/Dean Pahrevi)
ANTREAN KENDARAAN: Penampakan arus balik antrean kendaraan yang mengular hingga keluar area pelabuhan di Pelabuhan Bakauheni Lampung, Minggu (14/4) malam. 
Jakarta (SIB)
Sebanyak 80 persen pemudik disebut belum kembali via Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Polisi memprediksi arus balik ke Jawa lewat pelabuhan tersebut terjadi pada hari ini, Senin (15/4).
"Kalau saya lihat di Lampung itu, di Bakauheni, masih ada sekitar 80 persen yang belum kembali. Artinya mungkin besok, hari ini, malam ini, besok kemungkinan akan terjadi arus yang menyeberang ke Jawa," ujar Kakorlantas (Kepala Korps Lalu Lintas) Polri Irjen Aan Suhanan di Tol Cikampek, Minggu (14/4).
Aan menyatakan pihaknya belum menerapkan strategi delaying system atau menahan kendaraan yang menuju pelabuhan di berbagai titik. Hal itu dikarenakan arus lalu lintas menuju pelabuhan pada hari ini masih lancar.
"Bakauheni, laporan dari pak Kapolda ini kita belum menerapkan strategi delay system, artinya arus lalu lintas yang mau masuk ke pelabuhan ini masih lancar. Di pelabuhan juga kapasitas volume rasionya masih rendah," kata Aan.
"Masih banyak parkir yang tersedia sehingga tidak perlu melakukan strategi delaying system. Artinya masih normal," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut penyeberangan rute Sumatera-Jawa ditambah dari 131 menjadi 146 trip pelayaran selama masa angkutan arus balik Lebaran 2024.
Hal itu disampaikan Budi saat melakukan peninjauan di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang, Lampung.
"Langkah antisipasi (menghadapi arus balik Lebaran) antara lain menambah jumlah kapal yang dioperasikan dari 131 menjadi 146 trip rute Sumatera-Jawa," kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Minggu, dilansir dari Antara.



Jangan Berhenti
Aan Suhanan juga mengimbau pemudik tidak berhenti di bahu jalan tol demi mengantisipasi potensi kecelakaan selama masa arus balik Lebaran 2024.
Kakorlantas menambahkan, selain kecelakaan, kendaraan yang berhenti di bahu jalan tol juga berpotensi menimbulkan kemacetan.
"Jangan berhenti di bahu jalan. Pertama, ini potensial terjadi kecelakaan, ditabrak dari belakang," kata Aan.
"Kedua, mengakibatkan kemacetan karena ada yang berhenti di situ, akibatnya yang belakang ngikutin, ada pelambatan," sambung dia.
Aan mengimbau pemudik yang sudah kelelahan sebaiknya beristirahat di dalam rest area dan posko yang disediakan. Apabila rest area sudah penuh, pemudik diimbau keluar gerbang tol terdekat untuk beristirahat di sekitar jalan arteri.
"Istirahat harus, tapi kalau rest area sudah tutup, silakan keluar dari tol. Setelah istirahat, masuk lagi dengan tarif yang tidak ada penambahan," ucap dia.
Korlantas Polri memiliki tim patroli untuk mengingatkan pemudik yang berhenti di bahu jalan tol agar segera bergerak. Meski pengendara yang berhenti di jalan tol tidak ditilang, namun diharapkan kesadaran masyarakat demi kelancaran pelaksanaan arus balik.
"Kita tidak pernah bosan, tim urai kita ini ketat-ketat berputar. Jadi ini operasi kemanusiaan, kita tidak menggunakan tilang, kita lebih mendewasakan masyarakat," tambah dia.
Diketahui, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 14 dan 15 April 2024. Pemerintah pun mengimbau pemudik untuk pulang setelah tanggal tersebut.
Korlantas Polri juga telah menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas di antaranya one way (satu arah), contraflow (lawan arus), dan ganjil genap di sejumlah ruas jalan tol. Pemerintah telah memberikan kelonggaran bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) pada 16 dan 17 April 2024 guna menghindari kepadatan di puncak arus balik. Adapun, hal ini dimaksudkan agar para ASN bisa menunda jadwal perjalanan pulang dari kampung.


Baca Juga:


Turun 18 Persen
Irjen Aan Suhanan mengklaim kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama operasi ketupat nasional tahun ini atau masa mudik lebaran 2024 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Selama operasi ketupat ini secara nasional tadi sampai pukul 13.00, ada 2.419 kasus kecelakaan lalu lintas. Kalau dibandingkan dengan 2023, ada penurunan 18 persen," ujar Aan.
Pun begitu dengan jumlah korban jiwa akibat laka lantas. Aan menuturkan terdapat penurunan apabila dibandingkan dengan 2023.
"Yang meninggal juga demikian, ada penurunan dari 449 menjadi 358. Artinya turun 20 persen. Kemudian untuk luka berat memang naik, luka ringan turun 23 persen," tutur dia.
Aan merinci terdapat dua kasus laka lantas di jalur wisata. Di jalur arteri di Jawa Barat terjadi penurunan laka lantas menjadi 149 kasus.
"Ini ada penurunan 61 persen," kata Aan.
"Kemudian meninggal dunia ada 29 orang, turun dari 107 atau sekitar 73 persen; luka berat naik 62 persen, luka ringan turun 63 persen," imbuhnya.
Sementara di jalur Pantura terjadi penurunan laka lantas dari tahun sebelumnya 212 kasus menjadi 67 kasus untuk tahun ini.
Pun dengan Pansela yang terjadi penurunan sebanyak 50 persen.
"Jenis-jenis kecelakaan ini depan-depan rangking pertama, kemudian depan-belakang, laka tunggal ketiga, tabrak manusia keempat, depan samping rangking kelima. Artinya kemungkinan masalah konsentrasi kelelahan masih cukup dominan untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas," ungkap Aan. (**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru