Selasa, 24 Desember 2024

Rentetan Penembakan di Jalanan Gegerkan Ibu Kota Haiti, Warga Panik

* Meksiko Evakuasi Warganya
Redaksi - Rabu, 03 April 2024 09:01 WIB
302 view
Rentetan Penembakan di Jalanan Gegerkan Ibu Kota Haiti, Warga Panik
(Foto: Secretaria de Relaciones Exteriores (SRE)/Handout via REUTERS)
DIEVAKUASI: Warga Meksiko berjalan menuju helikopter saat mereka dievakuasi dari Haiti oleh personel Angkatan Laut Meksiko, di Port-au-Prince, Haiti, dalam foto yang diambil, Senin (1/4) waktu setempat. 
Port-au-Prince (SIB)
Rentetan penembakan terjadi di jalanan pusat kota Port-au-Prince, ibu kota Haiti, pada awal pekan ini hingga memicu kepanikan warga setempat. Suara baku tembak dilaporkan terdengar lantang di Istana Negara.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (2/4), rentetan tindak kekerasan terbaru mengguncang Haiti ketika Perdana Menteri (PM) Ariel Henry yang segera mengakhiri masa jabatannya memberi isyarat bahwa pembentukan dewan transisi hampir selesai.
Dewan transisi yang luas dipandang sebagai kunci dalam mengakhiri krisis sosial dan politik saat ini di Haiti, serta membuka jalan bagi digelarnya pemilu terbaru.
Laporan Reuters menyebut, warga sipil bergegas menghindari baku tembak di ibu kota Port-au-Prince, di mana geng-geng kriminal bersaing untuk menguasai sebagian besar wilayah tersebut.
Pada Senin (1/4) waktu setempat, sekelompok pria bersenjata menyita sebuah kendaraan lapis baja dari para penjaga Istana Negara di pusat kota Port-au-Prince. Sedangkan empat orang ditemukan tewas di pinggiran Petion-Ville, area kelas atas di pinggiran ibu kota, yang terancam oleh geng kriminal bersenjata.
Sedikitnya satu orang lainnya dilaporkan tewas ditembak dalam baku tembak di distrik Delmas. Laporan media lokal juga menyebut kawasan industri besar telah dibakar tiga hari sebelumnya.
Rentetan tindak kekerasan masih menyelimuti ibu kota Haiti sekitar tiga pekan setelah Henry mengumumkan rencananya mengundurkan diri sembari menunggu pembentukan dewan transisi dan penunjukan pemimpin sementara untuk negara tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis pemerintah Haiti, Henry mengatakan bahwa sembilan anggota dewan transisi telah diteruskan dari badan regional CARICOM, namun nama-nama anggota dewan transisi itu tidak diungkapkan ke publik.
Henry juga menekankan bahwa dewan menteri masih harus membahas pertanyaan hukum yang belum terselesaikan pada Senin (1/4) untuk menuntaskan transisi. Di sisi lain, diskusi-diskusi tersebut berpotensi semakin menunda penyelesaian untuk pemerintahan yang tidak berfungsi di Haiti.
Selama beberapa bulan terakhir, Haiti menghadapi konflik yang semakin buruk dengan aliansi geng kriminal yang bersaing untuk menguasai ibu kota dan rentetan serangan melanda bandara juga pelabuhan utama yang menghalangi akses terhadap barang-barang penting.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu, lebih dari 1.500 orang tewas dalam tiga bulan pertama tahun ini, dengan sekitar 60 orang tewas dikeroyok oleh kelompok main hakim sendiri yang marak di area-area yang kehadiran polisinya kurang.
Laporan PBB itu juga memperingatkan soal perekrutan anak-anak ke dalam geng kriminal, dan menyerukan upaya lebih lanjut untuk menghentikan aliran pasokan senjata api, sebagian besar dari Amerika Serikat (AS), ke Haiti.



Evakuasi
Sementara itu, Meksiko mengevakuasi 34 warganya dari Haiti pada Minggu (31/3) di tengah meningkatnya kekerasan di negara Karibia itu.
Dalam pernyataan bersama Kementerian Luar Negeri dan Sekretariat Angkatan Laut Meksiko, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memerintahkan satu kapal angkatan laut dengan sebuah helikopter untuk memulangkan warga negara Meksiko yang ingin kembali ke Meksiko.
Sebanyak 24 pria dan 10 wanita itu diterbangkan dengan helikopter dari ibu kota Haiti, Port-au-Prince, ke kapal dan bertolak menuju Pelabuhan Progreso di Negara Bagian Yucatan, Meksiko tenggara, untuk kemudian diangkut ke kota-kota tempat tinggal mereka.
Operasi evakuasi ini merupakan respons atas memburuknya situasi keamanan di Haiti yang disebabkan oleh kelompok kejahatan terorganisir dan ditandai dengan kekerasan, kelangkaan makanan dan produk pokok, kelumpuhan ekonomi, dan penutupan layanan publik, demikian menurut pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri Meksiko Alicia Barcena mengikuti sebuah pertemuan tingkat tinggi yang diadakan oleh Komunitas Karibia pada 11 Maret di Kingston, Jamaika, untuk mencari solusi terhadap krisis di Haiti. (**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru