Senin, 16 Desember 2024

Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya di Bogor Terbakar

* 30 Keluarga Terdampak, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Minta Maaf
Redaksi - Senin, 01 April 2024 09:16 WIB
262 view
Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya di Bogor Terbakar
(kompas.com / Nabilla Ramadhian)
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak saat konferensi pers di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).
Jakarta (SIB)
Tempat penyimpanan amunisi, Gudang Munisi Daerah (Gudmurah), milik Kodam Jaya di Kabupaten Bogor terbakar, Sabtu (30/3).
Warga di dekat lokasi ledakan Gudmurah Kodam Jaya, mengaku beberapa granat dan peluru terlempar ke permukiman di Klaster Visalia, Kota Wisata Cibubur, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Ketua RT di klaster tersebut, Andre saat ditemui di lokasi, Minggu, menjelaskan, saat ledakan tersebut terjadi terdapat granat dan peluru yang terlempar di klaster tersebut.
"Granat ada sekitar lima hingga enam buah. Tak ada yang meledak. Kemudian, untuk selongsong peluru tiga sampai lima buah. Panjang selongsong sekitar tiga sampai empat sentimeter," katanya.
Ia menyebutkan, jarak antara klaster tersebut dengan Gudmurah Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor sekitar 200 meter.
Ia juga menjelaskan, awalnya warga mengira kebakaran biasa atau pecah ban biasa dan ketika terdengar ledakan, semua warga sudah mengamankan kendaraan masing-masing.
Andre juga menjelaskan, sejumlah rumah mengalami kerusakan di jendela dan genteng, namun dia tidak bisa memastikan berapa rumah yang terkena akibat ledakan tersebut.
Hingga Minggu siang, tampak petugas telah memasang garis polisi di pintu masuk permukiman itu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, klaster tersebut langsung dijaga ketat oleh sekuriti atau satpam di sana.
Masyarakat yang bisa memasuki permukiman tersebut hanya para penghuni klaster, sedangkan orang lain, termasuk awak media dilarang masuk.


Investigasi
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, proses investigasi penyebab kebakaran di gudang amunisi Kodam Jaya sudah dilakukan. Tim investigasi sudah berada di TKP.
"(Investigasi) secepatnya. Kita sudah ada satuan yang melakukan investigasi di TKP. Sudah dibentuk," kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (31/3).
Selain itu, polisi militer dilibatkan. Adapun tim investigasi sudah ada di TKP sejak tadi malam.
"Kita ada polisi militer kita libatkan. Tim investigasi sudah ada di lokasi dari malam," tuturnya.
Selain itu, proses penyisiran terhadap rumah warga yang terdampak ledakan dilakukan. Nantinya mereka akan didata dan diselesaikan proses ganti ruginya.
"Di seluruh wilayah di sekitar gudang radius 2 km," ungkapnya.
"Kita akan data, kita akan sisir, oleh aparat teritorial, yang terdampak akan diselesaikan," katanya.
Agus Subiyanto mengatakan, tak ada kecenderungan kesalahan manusia atau human error dalam peristiwa kebakaran di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Kabupaten Bogor. Dia mengatakan kebakaran diduga disebabkan amunisi yang kedaluwarsa yang sensitif.
"Tidak (ada kecenderungan human error)," ujar Agus.
Agus menyebut setidaknya terdapat 65 ton amunisi kedaluwarsa yang tersimpan dalam gudang nomor 6 itu. Saat ini, tim investigasi sedang melakukan pendalaman terhadap peristiwa yang terjadi.
"65 ton, tonasenya. Kita sudah ada satuan yang melakukan investigasi di TKP. Sudah dibentuk," katanya.
Agus mengatakan, amunisi kedaluwarsa lebih labil dan mudah meledak sehingga disimpan dengan cara khusus. Dia mengatakan amunisi kedaluwarsa bisa meledak saat terkena gesekan atau panas.
"Kalau sudah expired itu relatif sensitif dia, labil. Dia kena gesekan, kena panas, dia akan mudah meledak. Makanya kita punya SOP, penggudangannya itu di bawah tanah karena labil tersebut," tuturnya.
Dia mengatakan, penyebab kebakaran diduga dipicu oleh ledakan amunisi yang sudah kedaluwarsa itu. Namun, menurut dia, penyelidikan lebih lanjut akan tetap dilakukan.
"Masih dicari penyebabnya, tapi untuk penyebab, kemungkinan, itu dari gesekan karena labil itu," ucapnya.
Agus Subiyanto menegaskan, tidak ada korban akibat kebakaran gudang amunisi Kodam Jaya di Kabupaten Bogor. Agus menyebutkan, lokasi gudang jauh dari permukiman.
"Tidak ada, tidak ada korban karena memang jauh dari permukiman masyarakat," kata Agus.
Agus mengatakan, pihaknya sedang menyisir perumahan masyarakat di radius 2 km dari lokasi gedung amunisi yang terbakar. Dia menyebutkan TNI akan melakukan perbaikan jika ada kerusakan pada rumah warga.
"Tentunya kita akan data, akan disisir oleh aparat. Bila ada kerusakan di rumah masyarakat kita akan ganti," ujar Agus.
Sementara itu, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak juga mengatakan, pemusnahan amunisi itu rencananya dilakukan setelah Lebaran. Dia mengatakan pemusnahan amunisi dilakukan di dalam bunker.
"Itu yang detail orang peralatan. Tapi yang jelas, itu dimasukkan ke dalam bunker, diledakkan. Sepertinya standarnya sama," ujarnya.
Maruli mengatakan proses disposal membutuhkan waktu. Menurutnya, Mabes TNI akan mengecek lagi jumlah amunisi yang dikembalikan dari satuan sebelum disposal.
"Proses disposal kan cukup panjang. Kami dicek lagi, betul tidak dikembalikan segitu, nanti kami lapor Mabes TNI dan Kemhan. Itu juga mungkin salah satu yang akan kami evaluasi," ucapnya.
"Terakhir harusnya memutuskan setelah Lebaran, mau didisposal," sambung Maruli.
Maruli Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi seusai kebakaran itu. Salah satu yang akan dibahas ialah kemungkinan relokasi.
"Ya ada, kemungkinan semua adalah, pasti ada, nanti jadi hasil evaluasi," kata Maruli.
Dia mengatakan, lokasi untuk gudang amunisi itu sudah ada sejak 1987. Sementara, katanya, gudang yang terbakar dibangun pada 2000.


Minta Maaf
Jenderal Maruli Simanjuntak juga menyampaikan permintaan maaf atas terbakarnya Gudmurah tersebut.
"Rekan-rekan media saya Kepala Staf Angkatan Darat yang pertama mengucapkan permohonan maaf untuk masyarakat sekitar khususnya, atas kejadian ini," kata Maruli.
Maruli mengakui jika cukup riskan bagi TNI untuk menyimpan bahan yang mudah untuk terbakar di wilayah tersebut. Meski demikian, ia bersyukur tak ada korban jiwa akibat peristiwa yang membuat risau masyarakat semalam.


Terdampak
Sementara itu, Polres Bogor memberikan bantuan tenaga kesehatan kepada warga di sekitar lokasi Gudmurah nomor 6 milik Kodam Jaya yang terbakar. Sebanyak 30 keluarga terdampak kepulan asap kebakaran gudang amunisi tersebut.
"Diperkirakan korban yang yang terkena dampak ledakan tersebut berjumlah 30 keluarga yang berisi 60 orang pria, 30 orang perempuan, dan 10 orang anak-anak dari kepulan asap api yang berkobar," kata dokter Urkes Polres Bogor, dr Elynda, dalam keterangannya, Minggu (31/3).
Pihaknya juga mengecek kondisi warga di sekitar lokasi kebakaran tersebut. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, menanggapi keluhan, dan memberikan pengobatan.
"Keslap Polres Bogor tangani korban dengan diperiksa terlebih dahulu dan melakukan pengobatan secara cepat tanggap dengan memeriksa kesehatan, menanggapi keluhan, memberikan obat untuk pengobatan lanjutan," ujarnya.
Untuk warga yang terdampak tersebut sudah dievakuasi ke tempat lain. Meski demikian, sudah ada beberapa yang kembali ke rumah masing-masing.
"Untuk saat ini kami masih memberikan bantuan secara terpantau dalam pengobatan maupun mental," terangnya. (**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru