Senin, 16 Desember 2024
Joe Biden Sindir Trump, Tak Sehat Mental Hingga Suntik Pemutih

Trump: Akan Ada Pertumpahan Darah Jika Saya Gagal Jadi Presiden

Redaksi - Senin, 18 Maret 2024 08:34 WIB
325 view
Trump: Akan Ada Pertumpahan Darah Jika Saya Gagal Jadi Presiden
Foto/REUTERS
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Amerika akan dilanda pertumpahan darah jika dirinya kalah dalam pemilihan presiden November mendatang. 
Washington DC (SIB)
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengolok-olok calon lawannya di Pilpres 2024, Donald Trump. Dia menyindir Trump sebagai orang yang tak sehat mental.
Dilansir AFP, Minggu (17/3), hal itu disampaikan Biden dalam jamuan makan malam media tahunan pada Sabtu (16/3) waktu setempat. Dia awalnya menyebut Pilpres AS akan diikuti dua kandidat, satu adalah dirinya dan satu lagi adalah orang yang terlalu tua serta tak sehat mental. "Seorang kandidat terlalu tua dan tidak sehat secara mental untuk menjadi presiden," kata politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu di Gridiron Club di Washington. "Orang yang satu lagi adalah aku," sambungnya.
Biden dari Partai Demokrat menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden di pesta dasi putih tahunan yang dihadiri media dan elit politik AS. Biden saat ini tertinggal dalam sejumlah jajak pendapat dan menghadapi kekhawatiran para pemilih mengenai usianya, yang telah ia coba atasi dengan menyoroti kesalahan verbal Trump yang berusia 77 tahun.
Dalam sambutannya, Biden mengecam anggota Partai Republik di Kongres yang telah meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap urusan bisnis putranya, dengan mengatakan bahwa mereka 'lebih memilih gagal dalam pemakzulan daripada berhasil dalam hal lain'. Dia mengatakan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, yang duduk di meja utama bersama Biden, pada malam Hari St Patrick 'melihat ke Kongres dan dia meminta Guinness yang lain'. Varadkar dan Biden sama-sama mendorong dalam pertemuan di Gedung Putih pada hari Jumat agar Partai Republik di Kongres berhenti memblokir bantuan militer bagi Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Biden kemudian kembali mengolok-olok Trump, dengan mengatakan kampanye pemilu Partai Demokrat akan menunjukkan bagaimana mereka membangun kembali perekonomian AS setelah pandemi Covid-19 'tanpa mendorong masyarakat Amerika untuk menyuntikkan pemutih'.
Ucapannya itu merujuk pada insiden ketika Trump, sebagai Presiden AS saat itu, bertanya kepada penasihat medis terkemuka apakah korban virus Corona dapat disuntik dengan disinfektan untuk menyembuhkan mereka. "Begini, saya berharap ini hanya lelucon, tapi sebenarnya tidak," ujar Biden. "Demokrasi dan kebebasan benar-benar sedang diserang. Putin sedang melakukan gerakan di Eropa. Pendahulu saya tunduk padanya dan berkata, 'Lakukan apa pun yang Anda inginkan'," ujarnya.
Memperhatikan bahwa Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, seorang kritikus keras terhadap Rusia, juga hadir di mejanya, dia menambahkan, 'Kami tidak akan sujud, mereka tidak akan sujud, dan saya tidak akan sujud'. Biden menambahkan bahwa klaim palsu Trump bahwa dia telah memenangkan pemilu tahun 2020 dan penyerangan Capitol pada 6 Januari 2021 oleh perusuh pro-Trump, menunjukkan adanya 'racun yang mengalir melalui pembuluh darah demokrasi kita'. Dia juga mendukung jurnalis yang berulang kali diserang Trump. "Anda bukan musuh rakyat. Anda adalah pilar masyarakat bebas mana pun," ujar Biden.
Dalam penampilannya sendiri di Gridiron Club enam tahun lalu, Trump bertukar komentar lucu dengan korps pers Washington dan juga bercanda tentang Korea Utara dan gaya kepemimpinannya sendiri. Makan malam di Gridiron - diadakan secara tertutup dan tidak boleh berfoto - menampilkan para elit Washington bersantai di malam penuh humor yang mencela diri sendiri termasuk para anggota yang berkostum membawakan sebuah lagu.



Pertumpahan Darah
Sementara itu, Donald Trump juga mengeluarkan ancaman mengerikan pada Sabtu (16/3), Trump menegaskan akan ada pertumpahan darah di seluruh negara jika dirinya gagal menjadi Presiden AS.
Trump akan kembali bersaing dengan Joe Biden pada pemilihan presiden AS 2024.
Namun jelang pilpres 2024, konglomerat berusia 77 tahun itu mengeluarkan ancaman bahwa pertumpahan darah akan terjadi di AS jika ia tak kembali terpilih sebagai presiden di November.
“Jika saya tak terpilih, maka ini akan menjadi pertumpahan darah secara keseluruhan, itu adalah pertumpahan darah yang paling kecil,” katanya dikutip dari NBC News.
Pernyataan itu diungkapkan Trump saat membicarakan mengenai kemungkinan meningkatnya perang dagang dengan China terkait pabrik otomotif.
Pernyataannya itu guna menolong meningkatkan kampanye pemilik penjualan mobil Bernie Moreno untu pemilihan senat Ohio.
Trump pun menambahkan, dirinya tak yakin akan ada pemilu lagi di AS, jika ia gagal menjadi pemenang.
Mendengar pernyataan mengerikan itu, Juru Bicara Kampanye Trump, Karoline Leavitt berusaha meluruskannya.
“Kebijakan (Presiden AS Joe) Biden akan menciptaan pertumahan darah ekonomi di industri otomatif dan pekerja otomotif,” kata Leavitt.
Juru Bicara Kampanye Joe Biden, James Singer pun membalas pernyataan Trump tersebut.
“Ini adalah Donald Trump. Pecundang yang kalah lebih dari 7 juta suara, dan ketimbang menarik khalayak arus utama yang lebih luas, ia malah menggandakan ancaman kekerasan politiknya,” tuturnya. (**)


Baca Juga:


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru