Kamis, 13 Maret 2025
Pertama di Indonesia

Langkah Maju Industri Sawit, Presiden Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Deliserdang

Redaksi - Jumat, 15 Maret 2024 08:53 WIB
371 view
Langkah Maju Industri Sawit, Presiden Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Deliserdang
(Foto: SIB/Lisbon Situmorang)
RESMIKAN: Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato sebelum meresmikan pabrik minyak makan merah di Kecamatan Pagarmerbau Kabupaten Deliserdang, Kamis (14/3). 
Pagarmerbau (SIB)
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah, Kamis (14/3) di Desa Pagarmerbau II Kecamatan Pagarmerbau Kabupaten Deliserdang. Pabrik itu adalah pertama di Indonesia merupakan langkah maju pada industri kelapa sawit nasional untuk pemberdayaan petani.
Sebelum meresmikan, Joko Widodo dalam pidatonya mengatakan bahwa Negara Republik Indonesia memiliki 15,3 juta hektar kebun sawitnya, dan 40,5 persen atau 6,2 juta hektar adalah milik petani. Dengan itu, diharapkan ada nilai tambahnya di dalam negeri. Oleh sebab itulah dibangun pabrik minyak makan merah yang pertama kali, yang diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi para petani, terutama dikelolah dalam bentuk koperasi.
Hadirnya pabrik minyak makan merah, membuat harga TBS (Tandan Buah Segar) sawit tidak naik dan turun, karena semuanya diolah menjadi barang jadi yaitu minyak makan merah. Harga minyak makan merah lebih murah dari harga minyak goreng lainnya di pasaran, artinya barang itu bisa bersaing di pasar. “Harganya kompetitif” jelasnya.
Pada minyak makan merah, vitaminnya tidak hilang dan tetap mengandung vitamin seperti vitamin A, E dan nutrian-nutrian lainnya masih ada, jika dipakai untuk menggoreng apapun. Beberapa Chef (juru masak-red) sudah mencoba dan mereka menyampaikan bahwa minyak makan merah lebih enak dan isinya sudah dicek ternyata lebih baik.
Hal itulah yang disebut hilirisasi (Mengolah bahan baku menjadi barang siap pakai-red). Dengan hadirnya minyak makan merah, jangan jual TBS dan jangan jual CPO. “Jadikan dengan barang seperti ini” kata Presiden.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melaporkan pabrik minyak makan merah di Pagarmerbau adalah pertama di Indonesia dan dikelolah oleh koperasi. Pabrik ini satu dari tiga pilot project minyak makan merah yang bekerjasama dengan PTPN.
Minyak makan merah sudah dilakukan uji klinis dan telah mendapat izin edar dari BPOM, sertifikasi SNI, halal dan merek sudah terdaftar pada DED (Detail Engineering Design-red) atau rancang bangun rinci dari PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan.
Menurut Teten Masduki, lebih 40 persen lahan perkebunan sawit dimiliki dan dikelola para petani sawit swadaya. Berpuluh tahun juga para petani sawit dihadapkan pada harga TBS yang naik turun tidak pasti. Sisi lain, kita dihadapkan suplay dan harga minyak goreng yang sangat dinamis, bahkan pernah ada pada suatu waktu, minyak goreng sangat langka di pasaran dan harga melambung tinggi.
Sesuai arahan Presiden, hilirisasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah oleh koperasi bertujuan untuk memastikan petani semakin sejahtera. Selain itu, memastikan keberlanjutan suplay minyak goreng yang sehat dan terjangkau oleh masyarakat. “Minyak makan merah ini dapat digunakan untuk mengatasi stunting” kata Teten Masduki.
Menteri Koperasi dan UKM menyebutkan, selain tiga pilot project minyak makan merah dengan PTPN, saat ini juga pihaknya sedang menyiapkan skema mandiri dari koperasi petani sawit rakyat disejumlah lokasi, seperti di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, Kabupaten Pelalawan Riau, Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat, serta provinsi lainnya untuk mereplikasi pabrik minyak makan merah di Kecamatan Pagarmerbau.
“Seperti disampaikan Dirut PTPN, ada dua lagi pilot project di Sumut yang akan dibuat dalam waktu dekat. Kita berharap kedepan, setiap 1.000 hektare perkebunan sawit yang dikelolah koperasi dapat dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah” jelas Teten Masduki.
Menurutnya, inisiatif pengelolaan minyak makan merah mustahil dapat terwujud tanpa arahan dan dukungan Presiden, serta kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian BUMN, PTPN serta unsur dari berbagai pihak.
Turut mendampingi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar, dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN (Persero) Mohammad Abdul Ghani,
Tampak hadir Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya Priambodo SIK serta pimpinan dan staf Regional I SupportingCo PT Perkebunan Nusantara 1. (**).



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru