Minggu, 09 Februari 2025

Dua Kubu Massa Pro-Kontra Pemakzulan Jokowi Demo di Depan DPR

Redaksi - Rabu, 06 Maret 2024 09:06 WIB
256 view
Dua Kubu Massa Pro-Kontra Pemakzulan Jokowi Demo di Depan DPR
Foto: Ist/harianSIB.com
Dua kubu massa aksi yang terdiri dari kubu pendukung pemakzulan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan kubu penolak pemakzulan me
Jakarta (SIB)
Dua kubu massa aksi yang terdiri dari kubu pendukung pemakzulan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan kubu penolak pemakzulan menggelar demonstrasi di depan kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
Massa aksi pendukung pemakzulan berasal dari kelompok yang mengatasnamakan Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi. Sementara kelompok penolak pemakzulan mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Cinta Indonesia.
Pantauan di lokasi, demonstrasi yang dilakukan secara bersamaan tersebut digelar di gerbang yang berbeda. Namun, jarak kedua massa berbeda tuntutan itu hanya terpaut sekitar 5 meter.
Pihak kepolisian juga membuat barikade dari beton dan besi untuk memisahkan kedua kubu tersebut. Di tengah barikade tersebut, juga tampak sejumlah perlengkapan antihuru-hara kepolisian yang telah disiapkan untuk dipakai.
Sebelumnya, puluhan massa aksi pendukung pemakzulan sekaligus hak angket kecurangan pemilu ini telah terlebih dahulu di lokasi sekitar pukul 09.15 WIB.
Beberapa jam berselang, ratusan demonstran penolak pemakzulan tiba di lokasi sekitar pukul 12.15 WIB. Massa penolak tiba ketika massa pendukung sedang melaksanakan shalat dzuhur berjamaah.
Kemudian, sekitar pukul 12.23 WIB ratusan demonstran pendukung pemakzulan yang berasal dari berbagai elemen kembali datang.
"Negara ini sedang tidak baik baik saja, negara ini sedang krisis demokrasi, karena dijual ke asing saudara-saudara," ujar salah satu orator.



SALING Lempar
Interaksi dua kubu massa yang berdemonstrasi di depan gedung DPR/MPR memanas. Mobil water cannon dikerahkan aparat untuk menghentikan huru-hara. Dua kubu yang berdemonstrasi itu saling melempar botol minum.
Aksi lempar botol mineral itu terjadi saat mobil komando dari kubu penolak hak angket hendak bergeser menjauh dari depan gedung DPR/MPR RI.
Beberapa orang dari kubu pro-hak angket mencoba menembus sekat dari polisi yang berada di tengah. Sedangkan kubu kontra-hak angket mulai menjauh dari lokasi.
Suasana memanas itu berawal saat orator dari kubu pendukung hak angket menyebut kubu kontra-hak angket merupakan massa bayaran. Massa kontra-hak angket pun akhirnya menjauh dari lokasi titik pusat demonstrasi.
Aksi lempar botol terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di dekat sekat dua kelompok massa yang diterapkan oleh polisi. Aksi lempar botol mineral itu terjadi saat mobil komando dari kubu tolak hak angket hendak bergeser menjauh dari depan gedung DPR/MPR RI.
Suasana semakin panas saat orator meminta massa dari kubu pendukung hak angket tidak terprovokasi oleh massa sebelah yang disebut-sebut 'massa bayaran' itu.
Aksi lempar botol air mineral itu tak berlangsung lama. Hanya, suasana terus panas mengingat massa menggulirkan hak angket meneriakkan 'massa sebelah massa bayaran' secara beramai-ramai.
"Tolong ya massa, kita jangan terprovokasi, massa aksi jangan terprovokasi. Kita aksi damai," kata orator di lokasi.
Apalagi, massa dari aksi menggulirkan hak angket sempat hendak mendatangi massa tolak hak angket. Namun, mereka dicegah oleh orator untuk mundur.
"Biar polisi yang mengamankan provokator, mundur-mundur," kata orator lagi.
Massa aksi pun tak meladeni aksi provokasi yang dilakukan kubu pro-hak angket dan meneruskan orasinya dengan damai. Sementara itu, mobil taktis dari pihak kepolisian pun mendekat ke area penyekatan guna mengantisipasi adanya gesekan lebih lanjut.
Polisi pun mengerahkan mobil water cannon ke lokasi demo. Mobil itu standby tepat di lokasi demo kubu kontra-hak angket.
Massa dari kubu pro-hak angket tetap melanjutkan orasinya. Sedangkan kubu kontra-hak angket dan pendukung pemerintah sudah meninggalkan lokasi demo.


Baca Juga:


Bakar Ban
Massa yang berdemonstrasi di depan gedung DPR/MPR melakukan aksi bakar-bakar. Massa meminta bertemu dengan perwakilan DPR.
Massa aksi mulai melakukan aksi bakar ban pukul 13.00 WIB. Asap hitam pekat pun membubung ke langit.
Aksi bakar ban itu dilakukan massa dari kubu yang menuntut DPR RI melakukan hak angket. Massa membakar ban tepat di depan mobil komando mereka.
Steering Committee Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, Afandi Ismail, mengatakan pihaknya meminta bertemu dengan perwakilan anggota DPR. Hal itu dilakukan agar tuntutan hak angket segera digulirkan oleh anggota DPR/MPR RI.
"Kita meminta para anggota DPR, terutama 5 fraksi, PDI, kemudian PKB, PKS, NasDem, dan PPP, perwakilannya menghampiri massa aksi, kita ingin mendengar bagaimana sikap mereka terhadap hak angket ini," kata Afandi di lokasi.
Lebih lanjut, Afandi berharap anggota DPR dapat mendengar aspirasi mereka tersebut. Terlebih, rapat paripurna pembukaan sidang tahun 2023-2024 pun baru digelar saat ini.
"Kita berharap DPR benar-benar fokus memperhatikan hal ini dan atas nama rakyat, DPR bisa menyambut aspirasi kami rakyat Indonesia yang tergabung di Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, itu yang pertama," imbuhnya.


Baca Juga:


Amankan
Sebanyak 3.929 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan aksi demo.
"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan gedung DPR/MPR RI, kami melibatkan sejumlah 3.929 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, pemda DKI, dan instansi terkait," ujar Kombes Susatyo kepada wartawan, Selasa (5/3).(**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru