Jumat, 14 Maret 2025

KKB Rampas 119 Kotak Suara Pemilu di Intan Jaya Papua Tengah

* Bentrok Buntut Penghitungan Suara di Nduga, Seorang Tewas
Redaksi - Senin, 19 Februari 2024 09:05 WIB
388 view
KKB Rampas 119 Kotak Suara Pemilu di Intan Jaya Papua Tengah
(Foto: Beritasatu.com/Sevianto Pakiding)
RAMPAS: Kelompok kriminal bersenjata (KKB) merampas 119 kotak suara Pemilu 2024 di lapangan terbang Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (15/2). 
Papua Tengah (SIB)
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) merampas 119 kotak suara Pemilu 2024 di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Selain itu, 171 kotak suara juga tertahan di Nabire akibat aksi KKB.
"Sebanyak 119 kotak suara yang berisi logistik Pemilu dirampas oleh KKB," ujar Wakil Sementara Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan dalam keterangannya, Minggu (18/2).
KKB merampas kotak suara di lapangan terbang Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Kamis (15/2). KKB juga memukul seorang perangkat distrik berinisial ZU di bagian kepala.
"Di tempat tersebut, juga terjadi aksi pemukulan oleh KKB terhadap ZU di bagian kepala yang merupakan perangkat Distrik Hitadipa," terangnya.
Belum diketahui motif perampasan 119 kotak suara tersebut. Saat ini aparat TNI dan Polri masih meningkatkan pengamanan di wilayah Intan Jaya.



Tewas
Sementara itu, dua kelompok warga di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terlibat bentrokan lantaran diduga ada ancaman saat penghitungan suara Pileg 2024. Bentrokan ini menyebabkan satu orang tewas.
Bentrokan antarwarga tersebut terjadi di Distrik Geselma, Nduga, Kamis (15/2), sekitar pukul 14.30 WIT. Masyarakat mulanya tengah melakukan pemungutan suara untuk caleg yang disepakati bersama.
"Peristiwa dimulai saat tengah dilakukan perhitungan suara di Distrik Geselma dan pembagian suara untuk ketiga caleg telah disepakati," kata Kapolres Nduga AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga dalam keterangannya, Sabtu (17/2).
Lalu cekcok mulai terjadi saat Kepala Distrik Geselma mendapat ancaman dari Kepala Dinas Bencana Alam Kabupaten Nduga. Namun Vinsensius tidak menyebutkan detail bentuk ancaman yang dimaksud.
Kedua kelompok warga akhirnya saling serang menggunakan senjata tajam. Insiden ini menyebabkan dua orang luka-luka karena terkena anak panah. Dan satu korban dinyatakan meninggal dunia.
"Ada tiga korban dalam peristiwa tersebut, dengan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka akibat terkena panah," ungkap Vinsensius. (**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru