Minggu, 16 Maret 2025

Ketua MUI Ajak Legowo Terima Hasil Pemilu 2024: Saatnya Rekonsiliasi

* PGI: Kita Harus Hormati Hasil Pemilu
Redaksi - Jumat, 16 Februari 2024 09:34 WIB
254 view
Ketua MUI Ajak Legowo Terima Hasil Pemilu 2024: Saatnya Rekonsiliasi
(Foto: Widya Michella)
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh. 
Jakarta (SIB)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam bersyukur Pemilu 2024 berjalan lancar dan tertib. Niam mengatakan ini merupakan karunia dan nikmat yang harus disyukuri bangsa Indonesia.
"Apresiasi kepada penyelenggara dan juga masyarakat. Semoga proses lanjutannya hingga penetapan hasilnya dapat berjalan lancar, tertib, damai, dan bermartabat, serta rekonsiliatif," kata Niam dalam keterangan tertulis, Rabu (14/2).
Niam menjelaskan Pemilu merupakan instrumen mewujudkan tujuan bernegara, yaitu mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan umum. Dia mengajak semua pihak untuk pihak untuk membangun kebersamaan dalam membangun Indonesia.
"Ikhtiar telah dilakukan, selama masa kampanye hingga pencoblosan. Bisa jadi selama kontestasi ada debat, adu program, adu gagasan, yang berdampak pada ketegangan dan perselisihan. Puncaknya, kita telah menunaikan pemilihan. Hasilnya harus diterima dengan lapang dada untuk kemenangan Indonesia," ujar Niam.
Selain itu, Niam mengimbau seluruh pihak untuk legowo menerima hasil Pemilu. Menurut dia, menang dan kalah merupakan hal yang wajar dalam kontestasi.
"Saat ini proses penghitungan. Seluruh pihak harus legowo menerima hasilnya. Menang kalah adalah realitas dalam kontestasi. Perlu penyikapan yang positif untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Yang menang tidak jumawa dan menyikapinya dengan syukur serta bismillah untuk memulai khidmah," ujar Niam.
"Yang kalah bisa menerima sebagai realitas tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum. Jika ada proses lanjutan, tetap dalam koridor hukum yang dimungkinkan oleha peraturan perundang-undangan," sambung dia.
Niam mengatakan saat ini merupakan momentum tepat untuk melakukan rekonsiliasi nasional. Dia menekankan mengenai pentingnya ikatan persatuan bangsa Indonesia.
"Saatnya rekonsiliasi nasional dan mewujudkan harmoni, menguatkan ikatan persatuan nasional kita, membangun Indonesia menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur," tutur dia.

Hormati
Sementara itu, Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengimbau semua pihak menghormati hasil Pemilu usai menggunakan hak pilihnya pada Rabu (14/2) lalu. PGI meminta semua pihak juga menunggu hasil resmi dari KPU.
"Rakyat sudah menentukan pilihan, dan kita semua harus menghormati hasilnya. Saya berharap semua pihak siap menerima hasil dengan lapang dada," kata Ketum PGI, Pdt Gomar Gultom, dalam keterangannya.
PGI menyebut hasil quick count sementara yang telah keluar bukan hasil resmi, meskipun telah dapat memperkirakan hasilnya. Namun PGI meminta agar masyarakat tetap bersabar dan menunggu hasil rekapitulasi secara resmi oleh KPU.
"Hasil penghitungan cepat belum merupakan hasil resmi. Walau darinya kita sudah bisa membayangkan hasil akhirnya, sebaiknya semua pihak bersabar menunggu hasil akhir penghitungan manual oleh KPU," kata Gomar.
PGI juga meminta masyarakat kembali memperkuat persatuan dan persaudaraan sehingga tidak terpengaruh hasil kampanye.
"Saatnya kita kembali merajut persatuan dan persaudaraan, yang sempat terganggu akibat narasi-narasi kampanye lalu, demi Indonesia jaya," ujarnya.



Imbau
Terpisah, ormas-ormas agama Hindu di Indonesia mengimbau agar semua pihak menghormati proses pemilu ini.
Imbauan itu termaktub dalam pernyataan bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Pindandita Sangraha Nusantara (PSN), DPP Prajaniti Hindu Indonesia, PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), DPN Perhimpunan Hindu (Peradah) Indonesia, Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Perkumpulan Dosen Hindu Indonesia (DHI), Perkumpulan Acarya Hindu Indonesia (Pandu Nusa), dan Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia (P3I).
Dalam siaran pernyataan bersama yang diterima pada Kamis (15/2/2024), mereka mengapresiasi seluruh rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan tertinggi yang telah menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024 kali ini. Mereka juga mengingatkan dan mendorong penyelenggara dan pengawas Pemilu 2024 untuk tetap menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Semua pihak diimbau untuk tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mereka percaya terhadap KPU sebagai penyelenggara pemilu.
"Mengimbau agar semua pihak menghormati proses demokrasi yang sedang berlangsung dan mempercayakan hasilnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bila terjadi sengketa, peserta Pemilu Tahun 2024 hendaknya mempercayakan dan mengikuti semua proses melalui mekanisme yang ada sesuai peraturan perundang-undangan," tulis mereka.


Baca Juga:


Jiwa Besar
Sebelumnya, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) mengapresiasi umat Buddha yang ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Walubi meminta umat Buddha menghormati hasil penghitungan cepat atau quick count.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Buddha, yang telah berpartisipasi dalam pesta demokrasi pemilihan umum 14 Februari 2024 hari ini," ucap Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia Walubi Eric Fernardo, Rabu (14/2).
Dia meminta hasil quick count disikapi dengan jiwa besar. Dia pun berharap masing-masing kandidat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) serta pendukungnya tetap bersikap tenang.
"Hasil quick count atau hitung cepat pemilu hari ini harus kita hormati dengan sikap kesatria dan berjiwa besar. Kami harap setiap kontestan maupun pendukungnya bisa tenang," ucap Eric.
Eric menambahkan, dia berharap masyarakat tetap merajut kebersamaan. "Tetap merajut kebersamaan, wujudkan damai di negeri Indonesia yang kita cintai ini," lanjut dia. (**)


Baca Juga:


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru