Minggu, 23 Februari 2025

Jokowi-Presiden Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Perbatasan-Pertahanan

* Minta Proyek Kereta BUMN Segera Groundbreaking
Redaksi - Kamis, 11 Januari 2024 10:00 WIB
244 view
Jokowi-Presiden Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Perbatasan-Pertahanan
Foto: BPMI Setpres
BERSALAMAN: Presiden Jokowi bersalaman dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr saat berkunjung ke Istana Malacañang, Manila, Filipina, Rabu (10/1). 
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Marcos Jr halaman Istana Malacanang, Manila. Jokowi menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Marcos Jr.

"75 Tahun hubungan diplomatik Indonesia-Filipina adalah momen terbaik untuk lebih memperkuat kerja sama konkret kedua negara," kata Jokowi dalam pernyataan pers seperti ditayangkan di akun YouTube RTV Malacanang, Rabu (10/1).

Jokowi menyampaikan ada tiga hal yang menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut. Dari aspek politik dan keamanan, Jokowi dan Marcos Jr sepakat untuk memperkuat kerja sama perbatasan.

"Kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan yang telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista," ujar Jokowi.

Kerja sama ekonomi Indonesia dan Filipina juga dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Marcos Jr. Jokowi meminta dukungan Marcos Jr terkait pengamanan perdagangan produk kopi Indonesia.

"Kami sepakat untuk terus membuka akses pasar dan Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special safeguard measure untuk produk kopi Indonesia," ujar Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina terhadap BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur penting di Filipina. Selain itu, Jokowi menekankan mengenai sentralitas ASEAN yang bukan hanya jargon.

"Kami sepakat pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN yang bukan hanya sekadar jargon serta ASEAN yang harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran," imbuh Jokowi.


Groundbreaking
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga mengapresiasi kepercayaan Filipina kepada BUMN untuk menggarap proyek infrastruktur strategis.

Salah satunya Jokowi meminta agar Filipina segera memulai pembangunan proyek kereta api North-South Commuter Railway Project. Ada dua BUMN Indonesia yang berpartisipasi di proyek tersebut.

"Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina serta mendorong percepatan groundbreaking North-South Commuter Railway Project," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan di laman resmi, Rabu (10/1).

Perlu diketahui terdapat dua kontrak proyek yang dimenangkan oleh Joint venture dua BUMN Indonesia yaitu PT Adhi Karya - PT PP Joint Venture. Proyek pertama, CP S-01 untuk pengerjaan Blumentrit Extension 1.2 km viaduct (jembatan rel di atas jalan umum). Lingkup pekerjaan adalah 1 (satu) stasiun elevated di Blumentrit, dan 5 (lima) jembatan. Pengumuman pemenang proyek senilai 11,672 milyar Peso atau Rp 3,2 triliun tersebut dikeluarkan 17 Februari 2023.

Proyek kedua, CP S-03C untuk pengerjaan 5,8 km viaduct, dengan lingkup pekerjaan 2 (dua) (stasiun Sucat dan stasiun Bicutan) dan 3 (tiga) jembatan. Pengumuman pemenang proyek senilai 20,92 milyar Peso atau sekitar Rp 5,7 triliun tersebut dikeluarkan tanggal 26 Juni 2023, sehingga secara keseluruhan bernilai hampir Rp 9 Triliun.

Sebanyak dua kontrak tersebut merupakan bagian dari pembangunan 147 km North-South Commuter Railway (NSCR) yang merentang dari Clark, Pampanga ke Calamba, Laguna melintasi National Capital Region (NCR) dan Metro Manila. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama di Metro Manila, memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi.


Dicabut
Jokowi juga meminta agar kebijakan proteksi produk kopi asal Indonesia ke Filipina segera dicabut. Filipina menerapkan special safeguard measures terhadap produk kopi Indonesia.

"Secara khusus, presiden mengharapkan dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measures terhadap produk kopi Indonesia sehingga kebijakan tersebut dapat segera dicabut," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di laman resmi Kemlu, Rabu (10/1).

Filipina, disebut Retno, mitra penting ekonomi bagi Indonesia khususnya di perdagangan. Selama lima tahun terakhir volume perdagangan terus meningkat bahkan naik lebih dari 16% pada 2022.

"Kalau kita lihat dari angka perdagangan bilateral, jumlahnya sudah melampaui lebih dari US$ 10 miliar dengan surplus berada di pihak Indonesia," sebut Retno.

Di dalam pertemuan Jokowi dengan Bongbong, Retno juga menyampaikan kedua pimpinan negara sepakat untuk terus saling membuka akses pasar baik untuk komoditas Filipina ke Indonesia maupun sebaliknya. (detikcom/detikFinance/d)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru