Rabu, 18 Desember 2024

Kapolri Ungkap 431 Kasus Korupsi di 2023 yang Bikin Rugi Negara Rp 3,6 T

Redaksi - Sabtu, 30 Desember 2023 11:59 WIB
445 view
Kapolri Ungkap 431 Kasus Korupsi di 2023 yang Bikin Rugi Negara Rp 3,6 T
(Andhika Prasetia)
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo 
Jakarta (SIB)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kinerja Polri dalam membongkar kasus korupsi sepanjang tahun 2023. Ada 431 kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 3,6 triliun.
"Kami berhasil mengungkap 431 perkara korupsi dengan nilai kerugian keuangan negara Rp 3,6 T dan melakukan asset recovery sebanyak Rp 909 M," kata Jenderal Sigit dalam Rilis Akhir Tahun Polri di Mabes Polri, Rabu (27/12).
Selain itu, Polri juga telah melakukan asset recovery. Ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu.
"Jika asset recovery dibandingkan total kerugian negara yang ditimbulkan, maka pada tahun 2023 mengalami peningkatan 2,6% dibandingkan dengan tahun 2022, yaitu dari 22,4% pada tahun 2022 menjadi 25% pada tahun 2023," ujarnya.
Selain itu, Polri juga telah menetapkan 887 tersangka terkait kasus korupsi. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Dari sisi jumlah tersangka kami berhasil menetapkan 887 tersangka atau naik 228 tersangka (34,5%) dibandingkan tahun 2022," ungkapnya.
Jenderal Sigit juga mengatakan bahwa pihaknya pun mengoptimalkan kinerja Saber Pungli. Saber Pungli ini berkerja sama dengan Kementerian dan Lembaga.
"Kemudian untuk Optimalisasi pemberantasan korupsi juga kami lakukan melalui Satgas Saber Pungli yang bekerja bersama-sama dengan Kementerian dan Lembaga yang lainnya," jelasnya. (rdp/bar)



Trust ke RI Tinggi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung tingginya international trust ke Indonesia. International trust yang tinggi, jelas Jenderal Sigit, menjadi salah satu faktor perekonomian RI stabil.
"Salah satu faktor yang menyebabkan perekonomian nasional berada pada posisi stabil adalah karena tingginya international trust. Jika international trust tinggi, maka kredibilitas, kedaulatan dan suara Indonesia akan lebih diakui, sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi, termasuk pada bidang ekonomi," ujar Sigit.
Sigit mengatakan berdasarkan Lowy Institute Asia Power Index 2023, Diplomatic Influence, Indonesia berada pada peringkat 1 ASEAN atau peringkat 7 dunia. Sedangkan untuk Comprehensive Power berada pada peringkat 2 ASEAN atau peringkat 9 dunia.
Bukan hanya itu, berdasarkan International Institute for Management Development, pada tahun 2023 World Competitiveness Rangking, Indonesia berada pada peringkat 34 atau meningkat 10 peringkat dari tahun sebelumnya yang merupakan peningkatan tertinggi di dunia.
"Tingginya international trust Indonesia dapat diraih berkat kinerja Indonesia yang diakui oleh dunia. Kita berhasil melakukan penanggulangan Covid-19 dengan cepat, berhasil menyelenggarakan forum-forum internasional seperti KTT G20, KTT ASEAN dan KTT AIS, serta berhasil menjadi tuan rumah berbagai event internasional," lanjutnya.
Indonesia, tambah Sigit, juga terus berupaya menjadi jembatan perdamaian dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Zelensky untuk menjembatani perdamaian Rusia-Ukraina.
"Serta bertemu Presiden Joe Biden untuk mengajak Amerika Serikat mendukung gencatan senjata, serta mendukung perdamaian antara Palestina-Israel," imbuh Sigit. (**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru