Medan (SIB)
Heboh soal penemuan lima mayat di kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, diklarifikasi Wakil Dekan Fakultas Kedokteran yang menyebutkan itu semua merupakan cadaver, yang merupakan bahan praktikum mahasiswa.
“Dengan tegas saya nyatakan, tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Kampus Unpri Medan seperti yang diisukan di masyarakat,” ujar Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan Kolonel (Purn) Drg Susanto MKes dalam video youtube nya yang dikirimkan Humas Unpri, Devi kepada SIB, Rabu (13/12) via WhatsApp nya.
Disebutkannya, di Unpri Medan ada fakultas kedokteran dimana ada beberapa laboratorium yang salah satunya adalah Lab Anatomi atau Ilmu Urai. Di sana ada media belajar yaitu cadaver yang merupakan tubuh manusia diawetkan. Cadaver itu ada 5, satu perempuan dan 4 laki-laki dan sudah ada sejak 2005. “Kami yakin di semua Fakultas Kedokteran di Indonesia ini memiliki cadaver sebagai media pembelajaran,” ujarnya.
Namun pihaknya sangat menyesalkan tindakan oknum Polisi dari Polrestabes Medan yang dinilainya kurang koordinasi dengan pihak pimpinan Unpri yang tidak pernah dimintai keterangannya secara resmi terkait hal itu. Pada 11 Desember 2023 beberapa oknum Polisi datang di malam hari dan mendesak melakukan penggeledahan. Awalnya tidak diperbolehkan Satpam, namun akhirnya pihak kepolisian masuk dan melakukan penggeledahan. Besoknya penggeledahan kembali dilanjutkan.
Sebelumnya, viral video penemuan mayat di parkiran lantai 9 kampus Unpri Medan. Polisi pun melakukan penyelidikan soal kebenaran video itu dengan melakukan penggeledahan di lokasi kampus dan menemukan 5 mayat. Namun lokasi penemuannya bukan di lantai 9 tetapi di lantai 15. Hal ini juga yang membuat polisi untuk mendalami temuan tersebut. Dan keberadaan mayat yang ditemukan disebut sebagai cadaver itu menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat karena penyimpanannya di parkiran, bukan di suatu tempat yang khusus. (**/Kompas tv/d)