Presiden Singapura Tanya Kondisi Politik Indonesia Jelang Pemilu 2024

Jakarta (SIB)

Kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024 mendapatkan perhatian dari negara tetangga, salah satunya Singapura. Saat bertemu Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam pun mengaku dirinya mengikuti perkembangan politik di Indonesia.

Presiden Singapura mengatakan pada Wapres Ma'ruf jika dirinya hafal nama-nama kandidat Capres dan Cawapres yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024 mendatang.

“Beliau [Presiden Singapura] juga tahu siapa saja kandidat yang akan masuk dalam kancah Pemilu Presiden di Indonesia, dia tahu kandidat Bapak Prabowo dan Bapak Gibran, dia juga tahu Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud, disebut juga Bapak Anies dan Bapak Muhaimin Iskandar. Tiga-tiganya ini seperti apa dan bagaimana ke depannya menurut Bapak Wakil Presiden, ditanya seperti itu,” terang Juru Bicara (Jubir) Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (12/12).

Mendapat pertanyaan tersebut, kata Jubir, Wapres pun menjawab bahwa seluruh kontestan Pilpres akan bertarung dengan baik dan Pemilu akan berjalan dengan lancar dan aman.

“Bagi Indonesia, yang terpenting siapapun yang akan menjadi dan akan terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, yang penting kata Wapres, semuanya bisa berjalan lancar dan aman sehingga tidak mengganggu terhadap kondisi stabilitas politik di dalam negeri dan tentunya juga tidak mengganggu terhadap hubungan Indonesia dengan tetangga-tetangga terdekat, termasuk Singapura,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Jubir menuturkan bahwa pada pertemuan ini, Presiden Singapura juga menanyakan terkait hubungan antaragama di Indonesia, termasuk perkembangan ormas-ormas Islam dalam 20 tahun terakhir dan ke depan.

“Wakil Presiden [pun] menjawabnya dengan optimis, dengan berbagai argumentasi yang faktual, yang sifatnya lapangan, salah satunya dia menjelaskan mengenai bagaimana pembinaan-pembinaan yang dilakukan oleh berbagai pihak, dalam hal ini Menteri Agama dan Kementerian Agama [dalam menjaga hubungan antaragama] sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.

Bahkan, sambung Jubir, tidak hanya dari sisi pemerintah, pelibatan masyarakat sipil dan ormas keagamaan dalam menjaga hubungan harmonis antarumat beragama juga terus dilakukan.

“Tidak hanya sifatnya state dan government yang melakukan itu, tapi juga adalah bagaimana agar yang terjadi di Indonesia itu bahwa civil society dan ormas-ormas juga sudah bekerja dengan baik seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan yang lain-lain, [termasuk] gereja-gereja semuanya dengan tokoh-tokohnya bisa melakukan dialog antaragama dengan baik,” terang Jubir.

“Disebutkan di situ juga ada FKUB, Forum Kerukunan Umat Beragama, yang sudah berjalan dengan baik, bahkan dibiayai oleh pemerintah daerah masing-masing di tingkat provinsi, di tingkat pemda, dan semanya dijelaskan dengan baik,” imbuhnya. (**)

Baca Juga:

• Polres Simalungun Patroli Dialogis di Malam Hari
• Gelar Razia Gabungan, Polres Sergai Amankan Supir Truk Terduga Pengguna Sabu