Minggu, 22 Desember 2024

Kedepankan Politik Santun, Zulhas Larang Kader Hina Pendukung Capres Lain

Redaksi - Senin, 11 Desember 2023 11:59 WIB
308 view
Kedepankan Politik Santun, Zulhas Larang Kader Hina Pendukung Capres Lain
(Dok. Istimewa)
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hassan (Zulhas) saat menghadiri Konsolidasi PAN Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lombok, Minggu (10/12/2023). 
Jakarta (SIB)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta kader PAN Lombok untuk berpolitik santun tanpa menghina pendukung capres dan cawapres lain. Hal itu bertujuan agar terciptanya kerukunan dan kedamaian di masa pemilu ini.
"Ini kan kompetisi biasa, berlomba-lomba dalam kebaikan, jadi harus damai dan gembira. Jangan sampai tidak produktif karena saling menghina dan sebagainya," kata Zulhas di acara Konsolidasi Partai Amanat Nasional Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lombok, Sabtu (10/12).
Zulhas juga menegaskan bahwa PAN menolak poltik sara yang berpotensi memecah belah persatuan Indonesia. Menurutnya, persatuan dan keutuhan bangsa harus dijaga.
"PAN menentang politik sara, politik kebencian, menentang politik adu domba, menentang politik hasut menghasut," ujar Zulhas.
"Kita (PAN) mengembangkan politik yang bergembira. Politik yang harmonis, menyejukan, serta saling menghomati satu dengan yang lain," sambungnya.
Dia meminta agar seluruh kader memenangkan partai serta mendukung Prabowo-Gibran tanpa menjelekkan capres-cawapres lainnya.
"Kita punya capres tapi kita tidak boleh mengatai capres-capres dari partai lain. Kita hormati pilihan yang lain. Tapi kita harus memenangkan capres dari kita. Kita hormati, kita hargai teman-teman dari partai lain, jangan menjelek-jelekkan, tapi kita harus tetap memenangkan partai kita," tegasnya
Zulhas melanjutkan, pemilu yang tercipta haruslah pemilu yang damai dan menggembirakan.
"Kita ingin Indonesia yang maju, yang dapat melanjutkan pembangunan yang telah digagas untuk kebaikan bersama," ujarnya.
Menteri Perdagangan ini meyakini itu hanya bisa terjadi jika Indonesia bisa kompak dalam bingkai persatuan sehingga bisa menjadi negeri yang maju, berdaulat, adil dan makmur.
"Kalau kita berdaulat kita punya waktu yang cukup untuk menjadikan Indonesia maju. Itu lah tugas kita. Sehingga apa yang dicita-citakan oleh republik ini adil bagi seluruh rakyat Indonesia itu bisa tercapai," tutupnya (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru