Jumat, 14 Maret 2025

Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, IDI Anjurkan Jaga Protokol Kesehatan

Redaksi - Sabtu, 09 Desember 2023 09:05 WIB
302 view
Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, IDI Anjurkan Jaga Protokol Kesehatan
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
GUNAKAN MASKER : Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11). Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat kembali taat mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker mengingat kasus COVID-19 di In
Jakarta (SIB)
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat kembali menjaga protokol kesehatan menyusul kasus Covid-19 meningkat lagi.

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Prof.DR.Dr. Erlina Burhan Sp.P(K) dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (6/12) mengatakan, saat ini tengah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di 104 negara dengan varian EG.5, HK.3, dan BA.2.86.

Beberapa negara sekitar yang mengalaminya kenaikan kasus Covid-19 antara lain Singapura dan Malaysia.

"Kita memang melihat sekarang pelaksanaan protokol kesehatan terutama memakai masker mulai kendor," kata Erlina, seperti yang dikutip dari Antaranews pada Rabu (6/12).

"Tapi melirik kondisi dan lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia, bahkan di Indonesia, kami dari PB IDI mengimbau saat ini mulailah kembali memakai masker, bila bergejala batuk, pilek, bersin," lanjutnya.

Di Singapura, tercatat ada 22 ribu kasus varian Omicron, yaitu EG.5 dan HK.3, yang mendominasi 70 persen dari total kasus Covid-19 pada Oktober hingga November.

Ada juga kasus dari varian Omicron yang bervolusi yaitu BA.2.86, yang kemampuan infeksinya rendah.

Di Malaysia, tercatat ada 927 kasus terkonfirmasi Covid-19 selama 2-8 Oktober 2023.

Pada November, kasus Covid-19 di Malaysia meningkat hampir 4.000 kasus.

Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia, kata Erlina, karena adanya mobilitas tinggi yang terjadi sejak November untuk melakukan perjalanan libur akhir tahun dan berkumpul bersama teman.

"Data mereka juga menunjukkan bahwa ternyata antibodi masyarakat sudah menurun karena secara teori mengatakan bahwa setelah enam bulan atau 12 bulan terjaadi penurunan antibodi," ujarnya.

Beberapa negara lainnya mengalami lonjakan kasus Covid-19 dengan varian EG.5, seperti Amerika sebanyak 24,8 persen, Kanada 12 persen, China 10 persen, Jepang 7 persen, dan Korea Selatan 6 persen.

Sementara kasus varian EG.5 di Indonesia menurut Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), tercatat mengalami peningkatan sejak Juni dan pada Juli meningkat sebesar 20 persen. Lalu, menurun kembali pada Agustus.

Laporan secara global mencatat ada lonjakan kasus Covid-19 varian baru pada 28 hari terakhir, terhitung dari 23 Oktober hingga 19 November 2023.

Terdapat 104 negara yang melaporkan kenaikan kasus dan 43 negara yang melaporkan kematian.(Kompas.com/c)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru