Kamis, 06 Februari 2025

Bawaslu Proses Aduan Atas Cak Imin-Mahfud soal Pantun di Undian Nomor Urut

* Bukti Dugaan Aparat Pasang Baliho Partai Belum Ditemukan
Redaksi - Selasa, 21 November 2023 10:00 WIB
248 view
Bawaslu Proses Aduan Atas Cak Imin-Mahfud soal Pantun di Undian Nomor Urut
Foto: Biro Pers Setpres
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja 
Jakarta (SIB)
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran terhadap cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD buntut melontarkan pantun diduga ajakan memilih. Bagja menyebut dugaan pelanggaran tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Masih dalam proses, masih penyelidikan bukan penyidikan," kata Bagja di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/11).

Bagja belum dapat memastikan apakah pelaporan terhadap dua cawapres itu berujung pada pemanggilan. Menurutnya, laporan itu masih dalam proses pengusutan di internal Bawaslu.

"Ya kita tunggulah hasil dari kami. Yang jelas kami sebenarnya sudah menjadikan itu sebagai temuan, lagi proses menuju temuan ya. Apalagi sudah ada laporan ya kita tetap akan proses. Pasti akan kita proses, karena sudah jadi temuan dulu, hampir jadi temuan itu. Jadi informasi itu sudah kami bahas," katanya.

Untuk diketahui, Mahfud dan Cak Imin diadukan ke Bawaslu RI lantaran dianggap 'curi start' kampanye sebelum memasuki masa kampanye per 28 November mendatang. Aduan itu bermula dari pantun yang dilontarkan mereka pada saat hari pengundian dan penetapan nomor urut di KPU RI beberapa waktu lalu.

Sebelum menutup sambutannya usai mendapat nomor urut bersama Anies, Cak Imin sempat melontarkan pantun. Begini pantun Cak Imin.

Ke Mamuju, jangan lupa pakai sepatu

Kalau ingin mau, pilih nomor satu

Sementara itu, Mahfud juga sempat berpantun usai Ganjar berpidato. Begini pantun yang disampaikannya.

Hukum yang tegak harapan kita

Sejahtera merata idaman bersama

Ganjar-Mahfud pilihan kita

Gotong-royong pilih nomor 3.


Belum Temukan Bukti
Rahmat Bagja juga angkat bicara terkait dugaan keterlibatan aparat Polri soal pemasangan baliho di daerah, salah satunya di Jember. Bagja mengatakan hal itu masih diinvestigasi oleh Bawaslu Jember.

"Misalnya pemasangan alat peraga nih, yang kami ketahui di media itu kan di Jember. Kami sudah sampaikan kepada teman-teman Bawaslu Jember untuk melakukan investigasi kepada hal tersebut," kata Bagja.

Bagja mengatakan pihaknya belum menemukan bukti soal dugaan tersebut. Dia merujuk pada laporan hasil pengawasan (LHP) yang dilakukan Bawaslu Jember.

"Apakah benar kemudian disampaikan laporan tertulisnya belum, LHP-nya laporan pengawasannya belum. Tapi menurut teman-teman ini belum tidak sampai sekarang belum terbukti adanya keterlibatan aparat kepolisian dalam pemasangan alat peraga partai yang disebutkan itu," kata dia.

Untuk diketahui, sempat muncul dugaan pemasangan baliho melibatkan aparat ini ialah baliho Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gibran menyebut baliho itu dipasang relawan pendukungnya.

"Nggak, sing masang (yang memasang) Bolone Mase (relawan) ya," kata Gibran saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (13/11).

Gibran juga menyarankan agar hal itu dimintakan konfirmasi ke koordinator relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan.

"Ya takono (tanya) Mas Kuat. Mas Kuat ora tau turu masangi baliho (nggak pernah tidur karena memasang baliho)," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. (detikcom/c)




SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru