Jakarta (SIB)
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, bertemu dengan kiai kampung se-Indonesia di Malang, Jawa Timur. Prabowo meminta rakyat Indonesia untuk tidak bersikap lugu terhadap warga negara asing.
Prabowo awalnya menyinggung soal riwayat penjajahan bangsa barat di Indonesia. Dia mengatakan banyak kekayaan Indonesia yang justru dinikmati oleh warga asing.
"Kita mengalami ratusan tahun kita dijajah oleh orang asing. Ratusan tahun dan kita tahu dari sejarah kita paham, kita mengerti bahwa kekayaan kita terus diambil. Bukan kita yang ke Eropa, orang Eropa yang ke sini," kata Prabowo, Sabtu (18/11).
"Mereka datang waktu itu mereka cari kekayaan kita, rempah-rempah kita, karet kita, minyak kita semua. Dan mereka memperlakukan kita sebagai makhluk yang rendah," sambungnya.
Prabowo mencontohkan pengalaman pribadinya melihat diskriminasi dari warga negara asing. Saat itu di tahun 1978, ia melihat sebuah prasasti yang bertuliskan warga asli Indonesia dilarang masuk.
"Saya masih lihat, Letnan Satu Prabowo Subianto tahun 78 komandan kompi 112, prasasti verboden voor honden en inlanders. Dilarang untuk anjing dan pribumi. Jadi kita dianggap lebih rendah oleh anjing," ujar Prabowo.
Selain persoalan diskriminasi, Prabowo turut menyinggung upaya adu domba yang kerap dilakukan bangsa asing. Hal itu telah dilakukan sejak zaman penjajahan dari VOC.
Meski begitu Prabowo mengaku tidak mengajarkan rakyat Indonesia untuk membenci bangsa asing. Dia hanya meminta masyarakat untuk tidak lugu agar tidak mudah diperdaya.
"Bukannya saya ingin ajarkan kita benci orang asing, tidak. Saya tidak mengajak kita benci siapapun, saya tidak mengajak kita benci orang barat, tidak. Tapi kita jangan terlalu lugu, jangan terlalu bodoh. Karena kita nih terlalu ramah kadang-kadang. Ini budaya kita nih ramah," pungkas Prabowo. (Detikcom)