Rabu, 19 Maret 2025

Biden Ingatkan Netanyahu: Pendudukan Gaza Akan Jadi Kesalahan Besar

* Militer Israel Bombardir Rumah Pemimpin Hamas di Gaza
Redaksi - Jumat, 17 November 2023 09:09 WIB
8.655 view
Biden Ingatkan Netanyahu: Pendudukan Gaza Akan Jadi Kesalahan Besar
(AP)
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Rabu, 18 Oktober 2023.
California (SIB)
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dirinya telah memperjelas kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa solusi dua negara menjadi satu-satunya jawaban untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina.
Biden juga mengingatkan Netanyahu bahwa pendudukan atas Jalur Gaza oleh Israel, setelah perang berakhir, akan menjadi kesalahan besar. Seperti dilansir Al Arabiya dan USA Today, Kamis (16/11), Biden mengakui bahwa dirinya tidak meyakini pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan berakhir hingga solusi dua negara terwujud.
"Saya bukan peramal, saya tidak bisa memberitahu Anda berapa lama hal ini akan berlangsung. Namun saya bisa memberitahu Anda, saya rasa hal ini tidak akan berakhir sampai ada solusi dua negara," ucap Biden dalam konferensi pers pada Rabu (15/11) waktu setempat. "Saya telah memperjelas kepada Israel bahwa menurut saya, akan menjadi kesalahan besar jika mereka berpikir untuk menduduki Gaza dan mengendalikan Gaza. Saya pikir itu tidak akan berhasil," tegasnya.
Ditambahkan Biden bahwa dirinya bersama negara-negara Arab dan sejumlah negara lainnya sedang membahas langkah selanjutnya terkait situasi terkini di Jalur Gaza, yang digempur Israel selama lebih dari sebulan terakhir. "Dan saya pikir Anda akan melihat upaya-upaya untuk mewujudkan itu -- saya sebaiknya tidak membahasnya lagi, karena ini adalah hal-hal yang sedang saya negosiasikan dengan negara-negara Arab dan negara-negara lainnya mengenai langkah selanjutnya," ujarnya.
Tidak diketahui secara jelas negara mana saja yang dimaksud Biden. Namun Raja Yordania menjadi salah satu pemimpin di kawasan yang menolak skenario pendudukan kembali Jalur Gaza oleh Israel. Pemerintahan Biden sebelumnya mengatakan ingin melihat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) memimpin Jalur Gaza dan Tepi Barat setelah konflik berakhir.
Pernyataan terbaru Biden itu disampaikan setelah dia menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT APEC di San Francisco, California. Saat berbicara kepada wartawan, Biden juga mengomentari operasi militer Israel untuk menumpas Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa yang ada di Jalur Gaza. Dia menyebut Hamas telah melakukan kejahatan perang dengan menempatkan markas dan menyembunyikan para petempurnya di bawah rumah sakit tersebut.
Biden mengulangi pernyataan juru bicara Gedung Putih sebelumnya dan menyatakan dirinya meyakini intelijen AS, yang disebutnya mendukung fakta tersebut. Lebih lanjut, Biden menyebut pasukan Israel memasuki RS Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, dengan pasukan bersenjata yang terbatas jumlahnya dan tidak melakukan pengeboman di lokasi tersebut. "Kami mendiskusikan perlunya mereka sangat berhati-hati. Ini bukan carpet bombing. Ini hal yang berbeda," sebutnya.
Sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membantah tudingan Hamas yang menyebut Washington telah memberikan lampu hijau bagi Israel untuk menyerbu RS Al-Shifa di Jalur Gaza. AS menegaskan pihaknya tidak menyetujui operasi militer di rumah sakit tersebut. "Kami tidak memberikan izin untuk operasi militer mereka di sekitar rumah sakit," tegas Kirby saat berbicara kepada wartawan setempat.



Bombardir Rumah Pemimpin Hamas
Sementara itu, militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya menyerang kediaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Jalur Gaza. Kediaman Haniyeh itu disebut kerap menjadi titik pertemuan para pemimpin senior Hamas. Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (16/11), Haniyeh diketahui tidak ada di kediamannya saat serangan terjadi karena dia sejak lama mengasingkan diri ke Qatar.
"Semalam, jet tempur militer Israel menyerang kediaman Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, yang digunakan sebagai infrastruktur teroris dan sering menjadi titik pertemuan para pemimpin senior Hamas untuk mengarahkan serangan terhadap warga sipil Israel dan tentara (Israel)" sebut militer Israel dalam pernyataannya pada Kamis (16/11) waktu setempat.
Tidak disebutkan lebih lanjut apakah ada korban jiwa dalam serangan jet tempur Israel ke kediaman Haniyeh tersebut. Dalam pernyataannya, militer Israel juga mengklaim pasukannya berhasil menghancurkan gudang senjata Hamas. "Selama pengambilalihan kamp Al-Shati, pasukan (militer Israel) menemukan dan menghancurkan gudang senjata Angkatan Laut Hamas, yang berisi peralatan menyelam, alat peledak, dan persenjataan," demikan pernyataan militer Israel.
Militer Israel, dalam pernyataannya, juga menyebut pasukannya menyerang para pasukan Hamas dan menemukan persenjataan, termasuk sabuk peledak, barel peledak, RPG, rudal antitank, peralatan komunikasi, dan dokumen intelijen. Hamas belum memberikan komentar atas klaim Israel tersebut. (**)


Baca Juga:


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru