Kamis, 06 Februari 2025

Mendes PDTT Ungkap Peran Pendamping Desa Majukan Pembangunan Desa

Redaksi - Selasa, 14 November 2023 11:15 WIB
239 view
Mendes PDTT Ungkap Peran Pendamping Desa Majukan Pembangunan Desa
Foto : Istimewa
Abdul Halim Iskandar
Jakarta (SIB)
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan data pembangunan desa saat ini melampaui awal tahun 2014. Menurutnya, hal ini tercapai karena akurasi data, monitoring, dan implementasi yang disampaikan pendamping desa dan didasarkan pada masalah serta kebutuhan warga desa di lapangan.

Ia merinci, data pembangunan desa sepanjang tahun 2014-2023 menunjukkan adanya peningkatan jumlah Desa Mandiri sebesar 11.282 desa. Dari 174 desa, kini jumlah Desa Mandiri menjadi 11.456 desa.

"Tepat pada titik inilah peran tenaga pendamping profesional (TPP) bermakna. Kiprahnya di lapangan turut menentukan implementasi, setiap kebijakan yang diterbitkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," ujar Gus Halim dalam keterangan tertulis, Senin (13/11).

Dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional Program P3PD Tahun Anggaran 2023 Provinsi Jawa Timur di Graha UNESA Surabaya, Minggu (12/11), Gus Halim menjelaskan peranan strategis pendamping desa akan semakin besar dan luas. Hal ini sejalan dengan pesatnya pengembangan industri ekonomi lokal yang berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Ia menambahkan rumusan APB Desa 2023 menunjukkan rata-rata jumlah kegiatan pembangunan di Desa Sangat Tertinggal hanya 18 jenis. Sedangkan pada Desa Mandiri, rata-rata tercakup 39 jenis kegiatan pembangunan.

"Ini menunjukkan kebutuhan peran TPP, harus meningkat sejalan dengan peningkatan status pembangunan desa, menguatkan peran membersamai. Ing madyo mangun karso," papar Profesor Kehormatan UNESA ini.

Lebih lanjut, Halim mengatakan Kemendes PDTT terus melakukan percepatan pengembangan transmigrasi berbasis kawasan dalam suatu kesatuan sistem yang utuh. Ia menilai pengembangan transmigrasi membutuhkan peran badan usaha untuk membangun kawasan tersebut, terutama sistem kelistrikan.

Pengembangan tersebut diyakini olehnya akan bermanfaat pada perekonomian setempat, seperti pada sektor peternakan, perikanan, maupun pertanian. Selain itu, pengembangan transmigrasi juga dinilai berguna untuk pembangunan fasilitas pendinginan, pengolahan hasil pertanian, dan telekomunikasi.

Adapun saat ini tujuh kawasan transmigrasi telah masuk kategori Berdaya Saing. Sedangkan 12 kawasan masuk kategori Berkembang dan 33 kawasan lainnya pada kategori Mandiri.

"Di Indonesia, terdapat 152 kawasan transmigrasi. Adapun RPJMN 2020-2024 menetapkan target revitalisasi 52 kawasan. Rata-rata nilai indeks kawasan transmigrasi tersebut telah meningkat, dari 48,74 persen poin menjadi 57,50 persen poin," pungkasnya.

Sebagai informasi, kegiatan yang berlangsung di UNESA ini diikuti ribuan Tenaga Pendamping (TP) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) yang berasal dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, di antaranya Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, Jombang, Bondowoso, Sidoarjo, Madiun, Magetan, dan Ngawi.

Dalam kesempatan ini, Gus Halim hadir didampingi Kepala BPSDM Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlaela dan Sekretaris BPSDM Kemendes PDTT Asnawi Sabil. (Detikcom)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru